IDI Sukoharjo Ingatkan Efek Buruk Makanan Pedas untuk Sarapan

oleh
oleh
Bahaya Keseringan Makan Makanan Pedas Bagi Kesehatan Menurut IDI Lombok Timur
Ilustrasi. Makanan pedas bisa memberi manfaat, tetapi konsumsi berlebihan berisiko merusak kesehatan tubuh. Sumber: Pixabay/ englishlikeanative

Sorotmedia.com – Sarapan adalah waktu makan penting yang menentukan energi dan produktivitas sepanjang hari.

Namun, tidak semua jenis makanan cocok untuk dikonsumsi saat sarapan.

IDI Sukoharjo melalui idikotasukoharjo.org memperingatkan bahwa makanan pedas saat sarapan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Efek Makanan Pedas Saat Sarapan

Makanan pedas kerap menjadi favorit masyarakat Indonesia, termasuk untuk sarapan.

Namun, perut yang kosong setelah semalaman tidak makan membutuhkan makanan yang mudah dicerna.

Konsumsi makanan pedas di pagi hari dapat menyebabkan iritasi lambung, seperti rasa perih dan mual.

Menurut penelitian, makanan pedas dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan.

Hal ini berisiko memperburuk gejala gastritis atau maag.

Selain itu, makanan pedas juga memerlukan energi lebih besar untuk dicerna, sehingga membuat tubuh cepat lelah.

Makanan pedas pada sarapan juga dapat memengaruhi fokus.

Kondisi ini disebabkan oleh ketidaknyamanan di saluran pencernaan yang mengganggu aktivitas harian.

Alternatif Sarapan Sehat

Sarapan seimbang adalah kunci untuk memulai hari dengan baik.

Para ahli menyarankan makanan dengan rasa netral yang mudah dicerna.

Contohnya adalah roti gandum dengan selai kacang, oatmeal, atau buah-buahan segar.

Kombinasi protein, karbohidrat kompleks, dan serat memberikan energi yang tahan lama.

Jika tetap ingin mengonsumsi makanan pedas, pastikan porsinya kecil dan dikombinasikan dengan makanan lain.

Minuman hangat seperti teh herbal atau air putih juga membantu menenangkan lambung.

Studi Terkait Bahaya Makanan Pedas

Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas saat perut kosong dapat meningkatkan risiko refluks asam.

Selain itu, penelitian dari Institut Pertanian Bogor menyebutkan makanan pedas memicu kantuk lebih cepat.

Kondisi ini disebabkan energi tubuh difokuskan untuk mencerna makanan pedas, sehingga mengurangi pasokan energi ke otak.

Dampak Jangka Panjang

Kebiasaan konsumsi makanan pedas saat sarapan bisa berdampak buruk dalam jangka panjang.

Misalnya, risiko penyakit lambung seperti tukak lambung menjadi lebih tinggi.

Gejala seperti nyeri ulu hati, rasa panas di dada, dan mual dapat menjadi lebih sering terjadi.

Gangguan pencernaan kronis juga memengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk mulai memilih menu sarapan yang sehat.***

Visited 4 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.