IDI Boyolali Sebut Menonton TV Terlalu Dekat Bisa Picu Mata Minus

oleh
oleh
IDI Boyolali Sebut Menonton TV Terlalu Dekat Bisa Picu Mata Minus
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ Vika_Glitter

Sorotmedia.com – Menonton TV dari jarak yang sangat dekat telah lama menjadi perhatian para ahli kesehatan mata, termasuk IDI Boyolali, yang menyoroti risiko gangguan penglihatan akibat kebiasaan ini.

Di era modern, kebiasaan menonton TV menjadi rutinitas sehari-hari bagi banyak orang. Teknologi canggih dan konten menarik mendorong masyarakat, khususnya anak-anak, untuk menghabiskan waktu berlama-lama di depan layar.

Namun, kebiasaan menonton TV terlalu dekat sering kali dianggap sepele oleh sebagian besar orang. Padahal, kebiasaan ini bisa menimbulkan efek buruk, termasuk potensi kerusakan mata.

Sebagai organisasi kesehatan, IDI Boyolali dalam idikabboyolali.org menegaskan bahwa jarak menonton TV yang tidak ideal dapat memengaruhi kesehatan mata, terutama bagi anak-anak. Risiko ini tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga kualitas hidup jangka panjang.

Apa Itu Jarak Aman untuk Menonton TV?

Para ahli menyarankan jarak menonton TV yang ideal adalah sekitar 3 meter atau lebih, tergantung pada ukuran layar televisi.

Menurut data dari American Academy of Ophthalmology, jarak aman ini memungkinkan mata untuk fokus tanpa ketegangan berlebihan.

Selain jarak, pencahayaan ruangan juga perlu diperhatikan. Menonton TV di ruangan yang gelap atau dengan cahaya silau dapat meningkatkan ketegangan mata, memperburuk kelelahan visual.

Durasi menonton juga berperan penting. Anak-anak yang menonton TV terlalu lama, bahkan pada jarak aman, tetap berisiko mengalami gangguan mata seperti mata kering atau kelelahan mata (asthenopia).

Dampak Menonton TV Terlalu Dekat pada Kesehatan Mata

Visited 11 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.