IDI Boyolali Sebut Menonton TV Terlalu Dekat Bisa Picu Mata Minus

oleh
oleh
IDI Boyolali Sebut Menonton TV Terlalu Dekat Bisa Picu Mata Minus
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ Vika_Glitter

1. Kelelahan Mata

Menonton dari jarak terlalu dekat memaksa mata untuk fokus lebih keras. Hal ini dapat menyebabkan asthenopia, yaitu kondisi di mana mata merasa lelah, sakit kepala, dan bahkan nyeri mata. Kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak, yang biasanya tidak menyadari kebiasaan buruk mereka.

2. Mata Kering

Saat menonton TV, frekuensi berkedip cenderung menurun. Hal ini dapat menyebabkan mata kering, terutama jika aktivitas ini dilakukan dalam jangka waktu panjang. Mata kering bisa memperparah ketidaknyamanan dan meningkatkan risiko iritasi.

3. Potensi Mata Minus

IDI Boyolali menyebutkan bahwa menonton TV terlalu dekat dalam waktu lama dapat memicu perkembangan mata minus, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Kebiasaan ini memperburuk risiko miopia progresif, kondisi di mana tingkat minus mata bertambah seiring waktu.

Cara Mencegah Kerusakan Mata Akibat Menonton TV

Untuk melindungi kesehatan mata, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Jaga Jarak Ideal: Pastikan jarak menonton TV setidaknya 3 meter dari layar.
  • Atur Durasi Menonton: Batasi waktu menonton, khususnya untuk anak-anak, agar tidak lebih dari 2 jam per hari.
  • Gunakan Pencahayaan yang Tepat: Pastikan ruangan memiliki pencahayaan yang memadai untuk mengurangi kontras layar dan melindungi mata.
  • Istirahat Mata Secara Berkala: Terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik untuk meredakan ketegangan mata.

Menonton TV terlalu dekat bukanlah mitos belaka. Kebiasaan ini memiliki dampak nyata pada kesehatan mata, terutama bagi anak-anak.

Dengan menerapkan kebiasaan menonton yang sehat, risiko gangguan mata dapat diminimalkan.

IDI Boyolali dan berbagai organisasi kesehatan lainnya terus mendorong edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga jarak menonton dan waktu layar yang seimbang.

Sebagai orang tua, penting untuk mengawasi aktivitas anak-anak di depan TV dan memberikan contoh kebiasaan yang sehat.***

Visited 33 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.