Daftar Isi
Sorotmedia.com – Penderita darah tinggi, atau hipertensi, sering kali memiliki risiko lebih tinggi mengalami cedera serius akibat jatuh.
Hipertensi adalah kondisi medis yang umum dialami oleh banyak orang, terutama pada lansia.
Namun, meskipun sering dianggap sebagai kondisi yang dapat dikelola dengan obat-obatan, hipertensi juga bisa meningkatkan risiko kejadian yang lebih serius seperti jatuh dan kecelakaan.
Penurunan tekanan darah yang mendadak, peningkatan kerentanannya terhadap cedera, dan pengaruh medis lainnya menjadikan penderita hipertensi lebih rawan meninggal ketika terjatuh.
Pengaruh Hipertensi terhadap Kesehatan
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, mempengaruhi hampir satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia.
Kondisi ini memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dari biasanya, yang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah seiring waktu.
Selain itu, hipertensi menurut pafibonekab.org juga meningkatkan risiko terkena stroke, penyakit jantung, dan ginjal.
Namun, ada risiko lain yang sering kali tidak terlalu diperhatikan: peningkatan kemungkinan terjatuh dan mengalami cedera fatal akibat hipertensi yang tidak terkendali.
Hipertensi dan Risiko Jatuh
Salah satu alasan mengapa penderita hipertensi lebih rentan terhadap cedera fatal saat terjatuh adalah kondisi tubuh yang lebih rapuh secara umum.
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan gangguan dalam aliran darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk otak.
Kondisi ini membuat seseorang dengan hipertensi lebih mungkin mengalami pusing atau kehilangan keseimbangan, yang meningkatkan kemungkinan terjatuh.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita hipertensi lebih cenderung mengalami masalah tambahan seperti hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah mendadak saat berdiri) yang memperburuk keseimbangan mereka.
Hal ini menyebabkan mereka lebih rentan jatuh saat bangun atau berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah yang sudah lemah atau keras akibat hipertensi tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan posisi tubuh, yang mengarah pada penurunan tekanan darah yang drastis.
Komplikasi dari Jatuh pada Penderita Hipertensi
Bagi seseorang yang mengalami hipertensi, jatuh dapat memicu serangkaian komplikasi yang lebih parah.
Ketika seseorang terjatuh, terutama jika sudah lanjut usia, risiko patah tulang atau cedera serius seperti trauma kepala meningkat.
Bagi penderita hipertensi, tubuh mereka lebih sulit untuk mengatasi trauma tersebut karena pembuluh darah yang sudah lemah.
Akibatnya, cedera yang terlihat sepele pada orang tanpa hipertensi dapat menjadi masalah besar bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
Penderita hipertensi juga lebih rentan mengalami perdarahan internal setelah jatuh, terutama jika mereka menggunakan obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin untuk mencegah komplikasi terkait jantung.
Cedera pada kepala atau bagian tubuh lainnya bisa berujung pada perdarahan yang sulit dihentikan, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya fatalitas.
Mengurangi Risiko Jatuh pada Penderita Hipertensi
Meskipun risiko jatuh lebih tinggi pada penderita hipertensi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera fatal.
Pemantauan tekanan darah secara rutin adalah langkah pertama yang penting. Penderita hipertensi harus memastikan tekanan darah mereka terkendali dengan bantuan pengobatan dan perubahan gaya hidup yang tepat, seperti mengurangi konsumsi garam, meningkatkan aktivitas fisik secara teratur, dan menjaga berat badan ideal.
Selain itu, mereka juga harus berhati-hati saat beraktivitas fisik atau melakukan perubahan posisi tubuh, terutama ketika bangun dari posisi duduk atau berbaring.
Menggunakan alat bantu seperti tongkat atau alat medis pendeteksi jatuh juga dapat membantu mendeteksi jatuh lebih dini dan memberikan bantuan yang lebih cepat.***