Daftar Isi
Sorotmedia.com – Mata minus atau miopia sering dianggap sebagai salah satu efek buruk dari kebiasaan menggunakan gadget seperti ponsel secara berlebihan.
Kesehatan mata, terutama di era digital, menjadi topik yang banyak diperbincangkan. Penggunaan ponsel yang intens, khususnya pada jarak dekat, disebut-sebut bisa memperparah masalah penglihatan.
Organisasi kesehatan dunia, seperti WHO, menyebutkan bahwa prevalensi miopia terus meningkat, terutama di kalangan anak muda yang sering terpapar layar digital.
Di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Brebes dalam idikabbrebes.org menyoroti dampak kebiasaan buruk seperti membaca atau menggunakan ponsel di kondisi cahaya yang kurang memadai.
Hubungan Penggunaan Gadget dan Miopia
Kebiasaan menggunakan ponsel dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan mata tegang atau eye strain.
Kondisi ini tidak secara langsung menyebabkan miopia, tetapi bisa memperburuk gejala yang sudah ada.
Paparan cahaya biru dari layar ponsel juga dapat memengaruhi kesehatan mata secara keseluruhan, termasuk mempercepat kelelahan visual.
Penelitian menunjukkan bahwa miopia sering disebabkan oleh aktivitas melihat jarak dekat yang intens, termasuk membaca dan menggunakan ponsel.
Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga memengaruhi. Anak-anak yang kurang terpapar cahaya alami lebih berisiko mengalami miopia.
Risiko Jangka Panjang
Miopia yang tidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti glaukoma, katarak, atau retina lepas.
Penggunaan ponsel dalam waktu lama, terutama tanpa istirahat, bisa memperburuk miopia progresif. Anak-anak yang terlalu banyak menggunakan ponsel juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan penglihatan dini.
