Blanket, atau selimut dalam bahasa Indonesia, adalah barang rumah tangga biasa yang memiliki banyak kegunaan. Secara sederhana, selimut adalah sepotong kain berukuran besar, biasanya terbuat dari wol, katun, atau bahan sintetis, yang digunakan untuk memberikan kehangatan dan kenyamanan.
Dalam budaya Indonesia, selimut mempunyai arti penting dan merupakan bagian penting dari setiap rumah. Bukan sekedar kain yang digunakan untuk menutupi diri saat tidur, tetapi juga melambangkan rasa aman, perlindungan, dan kasih sayang.
Konsep selimut lebih dari sekadar kegunaannya. Ini melambangkan kehangatan dan perhatian, serta gagasan untuk dipeluk dan dilindungi. Sejak masa kanak-kanak hingga usia lanjut, selimut memegang peranan penting dalam rumah tangga Indonesia.
Selama masa bayi, bayi dibungkus dengan penuh kasih sayang dengan selimut yang lembut dan hangat untuk memberikan mereka rasa aman dan nyaman. Praktek ini dikenal dengan nama lampin dan dipercaya dapat menenangkan dan menenangkan bayi baru lahir. Di banyak budaya Indonesia, selimut yang digunakan untuk lampin sering kali dibuat dengan tangan dan diwariskan dari generasi ke generasi, melambangkan ikatan antar anggota keluarga.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, selimut terus menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. Mereka berfungsi sebagai sumber kehangatan pada malam yang dingin, memastikan tidur malam yang nyenyak. Entah itu selimut batik tradisional atau selimut bermotif modern, anak-anak sering kali membentuk keterikatan emosional pada selimut mereka, menemukan kenyamanan dan keamanan dalam sentuhan dan aroma yang mereka kenal.
Di keluarga Indonesia, selimut juga digunakan sebagai sarana mengungkapkan rasa cinta dan perhatian. Orang tua sering kali menyelimuti anak mereka dengan selimut, sebuah isyarat yang menandakan perlindungan dan kasih sayang. Tindakan menutupi seseorang dengan selimut dipandang sebagai ekspresi cinta dan pengasuhan, memastikan orang tersebut merasa aman dan tenteram.
Selimut juga memiliki makna budaya dalam berbagai ritual dan tradisi Indonesia. Dalam upacara tertentu, selimut digunakan sebagai barang upacara atau diberikan sebagai hadiah untuk melambangkan berkah dan harapan baik. Mereka dipandang sebagai isyarat niat baik dan diyakini membawa keberuntungan dan perlindungan bagi penerimanya.
Apalagi selimut tidak terbatas hanya untuk penggunaan di dalam ruangan saja. Orang Indonesia sering kali membawa selimut saat bepergian atau piknik. Ini memberi mereka rasa nyaman dan keakraban, memungkinkan mereka untuk bersantai dan menikmati waktu di luar ruangan.
Kesimpulannya, konsep selimut dalam Bahasa Indonesia lebih dari sekadar sepotong kain sederhana yang digunakan untuk menghangatkan tubuh. Ini mewakili rasa aman, perlindungan, dan kasih sayang dalam budaya Indonesia. Sejak bayi hingga usia lanjut, selimut disayangi dan memiliki makna emosional yang dalam. Mereka bukan sekadar benda, melainkan simbol cinta, perhatian, dan kenyamanan yang menghadirkan kehangatan baik bagi tubuh maupun hati.