Sorotmedia.com – Pengelolaan sampah di TPPAS Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, memerlukan perhatian serius untuk mencegah overload dalam waktu dekat.
Sekda Jawa Barat, Herman Suryatma, mengungkapkan bahwa volume sampah yang dikirim dari berbagai daerah di Bandung Raya ke TPPAS Sarimukti sudah mendekati batas maksimal.
Saat ini, empat daerah yang mengirimkan sampah ke TPPAS Sarimukti, yaitu Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat, menyumbang total 1.750 ton sampah setiap hari.
Herman menegaskan, jika volume sampah ini tidak dikurangi, TPPAS Sarimukti akan mengalami kelebihan kapasitas sebelum akhir tahun.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan segera dari pemerintah daerah untuk membatasi jumlah sampah yang dikirim.
Saat ini, TPPAS Sarimukti menampung sampah dari empat wilayah besar di Bandung Raya.
Volume sampah harian yang mencapai 1.750 ton dan 267 ritase per hari telah menjadi ancaman serius bagi kapasitas tempat pengolahan tersebut.
Tanpa adanya pengurangan signifikan, overload di TPPAS Sarimukti diperkirakan akan terjadi lebih cepat dari perkiraan.
Berdasarkan pantauan di lapangan pada 4 Oktober 2024, Herman Suryatma menyarankan agar volume sampah yang dikirim ke TPPAS Sarimukti dikurangi hingga 1.250 ton per hari selama dua bulan ke depan, tepatnya hingga 30 November 2024.
Hal ini diharapkan bisa memperpanjang masa operasional TPPAS Sarimukti dan mencegah overload yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan yang lebih besar.
Selain itu, Herman juga menyerukan kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga.
Ia menegaskan bahwa kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah sangat penting guna mengurangi beban tempat pembuangan akhir seperti Sarimukti.
Masyarakat diimbau untuk lebih aktif dalam mengurangi volume sampah yang dihasilkan sehari-hari, terutama dengan cara memilah sampah organik dan non-organik.
Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
Edukasi mengenai pentingnya mengurangi sampah rumah tangga harus terus dilakukan agar kesadaran masyarakat meningkat. Program-program sosialisasi yang berfokus pada pengurangan sampah dan pemilahan sampah harus digalakkan secara masif.
Dari sisi pemerintah, teknologi pengolahan sampah di TPPAS Sarimukti juga perlu ditingkatkan.
Dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih, sampah yang masuk dapat diolah lebih efektif, mengurangi beban tempat pembuangan akhir, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dilansir dari pafipcbangli.org, masalah sampah dan sanitasi yang buruk dapat berdampak serius pada kesehatan masyarakat.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber penyakit, seperti diare, infeksi kulit, dan masalah pernapasan.