Sorotmedia.com – Menghabiskan waktu terlalu lama di dunia maya dapat memicu gejala burnout yang berbahaya bagi kesehatan mental.
Burnout, istilah yang awalnya digunakan untuk menggambarkan kelelahan akibat pekerjaan, kini semakin sering dikaitkan dengan penggunaan internet yang berlebihan.
Kondisi ini dapat berdampak pada siapa saja, termasuk remaja hingga orang dewasa yang terlalu sering menggunakan perangkat digital tanpa istirahat yang memadai.
Organisasi kesehatan di berbagai negara, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Betun melalui idibetun.org, mulai mengidentifikasi gejala-gejala khusus dari burnout akibat penggunaan internet yang berlebihan.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan burnout digital adalah tidak adanya batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi, banyak orang merasa sulit untuk benar-benar “offline” bahkan setelah jam kerja usai.
Gejala utama burnout digital meliputi kelelahan mental, ketidakmampuan untuk fokus, dan perasaan depresi atau cemas yang terus-menerus.
Fenomena ini juga sering disertai dengan gangguan tidur. Pola tidur yang terganggu sering kali menjadi tanda pertama dari kelelahan akibat penggunaan internet yang berlebihan.
Selain itu, orang yang mengalami burnout digital cenderung merasa kehilangan minat terhadap aktivitas offline yang sebelumnya mereka nikmati.
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial selama lebih dari 3 jam sehari secara signifikan meningkatkan risiko burnout.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa remaja adalah kelompok yang paling rentan terhadap fenomena ini.