Daftar Isi
Sorotmedia.com – Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan global yang sering kali diabaikan, terutama di kalangan anak muda yang semakin jarang bergerak akibat kebiasaan modern seperti bermain game dalam waktu lama.
Organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Woha, NTB, melalui idiwoha.org, mengingatkan masyarakat tentang dampak negatif kebiasaan kurang bergerak (mager) dan bermain game secara berlebihan.
Kegiatan ini, meskipun menyenangkan, berpotensi besar meningkatkan risiko obesitas, terutama jika diiringi dengan pola makan tidak sehat.
Menurut penelitian, obesitas tidak hanya berhubungan dengan penampilan fisik, tetapi juga memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
IDI Woha juga menekankan pentingnya kesadaran orang tua untuk mengontrol kebiasaan anak-anak mereka agar tidak kecanduan bermain game, yang menjadi salah satu faktor utama gaya hidup tidak aktif.
Risiko Gaya Hidup Sedentari
Aktivitas bermain game sering kali membuat seseorang duduk dalam waktu lama tanpa istirahat.
Hal ini dapat memperlambat metabolisme tubuh, mengurangi pembakaran kalori, dan pada akhirnya menumpuk lemak dalam tubuh.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga memengaruhi otot dan postur tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap cedera dan gangguan muskuloskeletal.
Selain berdampak pada fisik, kebiasaan ini dapat memengaruhi kesehatan mental.
Beberapa observasi juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang kecanduan bermain game menunjukkan peningkatan risiko gangguan konsentrasi, agresivitas, dan kurang bersosialisasi dengan lingkungannya.
Hal ini berujung pada kualitas hidup yang lebih rendah jika kebiasaan ini tidak diatasi.