Sorotmedia.com – Penggunaan gadget yang semakin meningkat di kalangan anak-anak berisiko menambah kasus rabun jauh atau miopia.
Rabun jauh, yang menyebabkan penderita hanya bisa melihat objek dengan jelas di jarak dekat, kini semakin umum, khususnya di kalangan anak-anak yang terpapar layar digital terlalu lama.
Di Kabupaten Lombok Tengah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui idikablomboktengah.org mengungkapkan berbagai cara untuk mengurangi risiko rabun jauh pada anak akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Saat ini, anak-anak cenderung menghabiskan banyak waktu di depan gadget, baik untuk bermain game, menonton video, atau belajar secara daring.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan, khususnya terhadap penglihatan anak.
Rabun jauh adalah salah satu masalah kesehatan mata yang sering terjadi akibat terlalu lama menatap layar.
Penurunan kualitas penglihatan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dalam jangka panjang.
Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memahami risiko dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Rabun jauh semakin marak di dunia, termasuk di Indonesia, dan dampaknya mulai terlihat pada anak-anak yang sudah mengenal teknologi sejak dini.
Penyebab utama miopia pada anak-anak berhubungan dengan pola kebiasaan buruk, seperti penggunaan gadget yang berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik di luar ruangan.
Selain itu, faktor genetika juga turut berperan dalam memengaruhi risiko rabun jauh. Namun, kebiasaan dan gaya hidup anak yang serba digital saat ini lebih berisiko meningkatkan kejadian miopia.
Penurunan penglihatan pada anak-anak bukan hanya masalah kesehatan mata, tetapi juga dapat memengaruhi kinerja akademis dan perkembangan sosial mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi orang tua dan masyarakat tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan.
