Daftar Isi
Sorotmedia.com – Mendengarkan musik melalui headset dengan volume tinggi dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan pendengaran dalam jangka panjang.
Musik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penggunaannya yang tidak bijak dapat menimbulkan risiko.
Saat ini, banyak orang tidak menyadari bahwa volume tinggi dari headset berkontribusi pada kerusakan pendengaran yang serius. Kebiasaan ini menjadi perhatian khusus terutama di kalangan anak muda.
Paparan suara keras yang terus-menerus melalui headset dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel rambut halus di telinga bagian dalam.
Kondisi ini dikenal sebagai Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) dan seringkali tidak disadari hingga gejalanya menjadi parah.
Menurut idigarut.org, risiko semakin meningkat dengan penggunaan headset yang berkepanjangan tanpa jeda.
Bahaya Volume Tinggi dan Durasi Pemakaian
Menurut data, suara dengan tingkat intensitas di atas 85 desibel (dB) dapat merusak pendengaran jika terpapar dalam waktu lama.
Beberapa perangkat headset mampu menghasilkan suara hingga 110 dB, yang setara dengan kebisingan di konser musik.
Paparan pada level ini selama lebih dari lima menit saja sudah cukup untuk menimbulkan kerusakan permanen.
Tinnitus, atau suara denging di telinga, adalah salah satu gejala awal kerusakan pendengaran akibat suara keras.
Selain itu, suara keras dapat membuat percakapan terdengar samar atau terdistorsi, menurunkan kemampuan komunikasi sehari-hari.
Mengapa Anak Muda Rentan?
Remaja dan anak muda seringkali menggunakan headset untuk mendengarkan musik atau bermain game.