IDI Atambua Ungkap Bahaya Bermain Petasan bagi Anak-anak

oleh
oleh
IDI Atambua Ungkap Bahayanya Bermain Petasan bagi Anak-anak
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ Trevor205

Menurut laporan dari situs lokal Indonesia, insiden seperti ini semakin sering terjadi di daerah-daerah yang akses terhadap petasan tidak dibatasi.

Di sisi lain, laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat juga mencatat ribuan kasus cedera akibat kembang api setiap tahunnya.

Laporan ini menekankan bahwa anak-anak di bawah usia 15 tahun adalah kelompok yang paling rentan terhadap cedera.

IDI Atambua merekomendasikan beberapa langkah untuk mengurangi risiko cedera akibat petasan pada anak-anak.

Langkah pertama adalah mengedukasi masyarakat tentang bahaya bermain petasan.

Orang tua perlu diajak untuk lebih waspada dan memastikan anak-anak mereka tidak memiliki akses ke petasan.

Langkah kedua adalah dengan mengatur regulasi yang lebih ketat mengenai penjualan petasan.

Petasan sebaiknya hanya dijual kepada orang dewasa dan di bawah pengawasan hukum yang jelas.

Pemerintah lokal di Atambua sudah mulai melakukan kampanye kesadaran untuk mengurangi penggunaan petasan di kalangan anak-anak.

Kampanye ini mencakup distribusi selebaran, seminar di sekolah, dan penyuluhan di komunitas lokal.

Selain itu, penggunaan alternatif seperti kembang api yang lebih aman dapat menjadi solusi.

IDI Atambua juga menekankan pentingnya adanya fasilitas kesehatan yang siap menangani kasus cedera akibat petasan.

Visited 28 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.