Idealnya, layar smartphone harus sejajar dengan mata untuk mengurangi ketegangan pada leher.
Selain itu, penting untuk mengambil istirahat secara teratur selama penggunaan smartphone yang berkepanjangan.
IDI Bogor merekomendasikan aturan 20-20-20 untuk mengurangi ketegangan mata dan leher.
Aturan ini mengharuskan pengguna untuk beristirahat setiap 20 menit, melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
Latihan fisik juga merupakan cara efektif untuk mencegah dampak buruk penggunaan smartphone.
Peregangan leher dan bahu secara rutin dapat membantu mengurangi ketegangan otot.
Yoga dan pilates juga direkomendasikan karena dapat meningkatkan fleksibilitas dan memperbaiki postur tubuh.
Para ahli kesehatan juga menekankan pentingnya ergonomi dalam penggunaan smartphone.
Penggunaan alat bantu seperti penyangga ponsel atau meja yang sesuai dapat membantu mengurangi beban pada leher.
Selain itu, IDI Bogor juga menyarankan untuk membatasi waktu layar harian.
Durasi penggunaan smartphone yang ideal tidak boleh lebih dari dua jam secara terus-menerus.
Orang tua juga memiliki peran penting dalam mengedukasi anak-anak mereka tentang penggunaan smartphone yang sehat.
Anak-anak yang terlalu lama menggunakan gadget lebih rentan terhadap masalah postur tubuh.
Sebagai penutup, IDI Bogor mengingatkan bahwa kebiasaan kecil dapat membawa perubahan besar dalam mencegah masalah kesehatan.
Kesadaran dan tindakan proaktif dapat membantu mengurangi dampak buruk penggunaan smartphone pada tubuh.***