Sorotmedia.com – Menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar ponsel kini sudah menjadi kebiasaan banyak orang, namun tak jarang aktivitas ini menyebabkan mata terasa tidak nyaman dan sering berair.
Mata yang berair saat melihat layar ponsel terlalu lama bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menjadi sinyal tubuh bahwa ada gangguan yang perlu diperhatikan.
Proses alami yang terjadi ketika mata berair dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebiasaan buruk, kondisi medis, serta pemakaian alat elektronik yang tidak disertai pengaturan yang tepat.
Di Indonesia, terutama di Lombok Barat, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) melalui idilombokbarat.org memberikan penjelasan terkait fenomena ini dan penyebabnya.
Menggunakan ponsel terlalu lama dapat mengakibatkan mata cepat lelah. Ini karena penggunaan ponsel yang terus-menerus akan mengurangi frekuensi berkedip, yang berfungsi untuk melembapkan permukaan mata.
Dengan begitu, mata menjadi lebih mudah kering dan iritasi, yang akhirnya memicu produksi air mata berlebih sebagai upaya tubuh untuk menjaga kelembapan.
Selain itu, kebiasaan melihat layar ponsel dengan jarak terlalu dekat juga meningkatkan risiko kelelahan mata.
Faktor lain yang berperan adalah penggunaan ponsel di tempat yang kurang pencahayaan. Dalam situasi gelap, mata harus bekerja lebih keras untuk melihat layar, yang dapat mengakibatkan ketegangan mata dan air mata yang keluar sebagai respons alami untuk meredakan ketegangan tersebut.
Begitu juga dengan penurunan kelembapan udara, seperti yang sering terjadi di ruang ber-AC, yang menyebabkan mata cepat kering.
IDI Lombok Barat mengingatkan bahwa gejala mata berair atau perih setelah lama menatap layar ponsel bisa menjadi indikasi sindrom mata kering, terutama jika disertai rasa gatal atau sensasi benda asing di mata.
Sindrom mata kering adalah kondisi di mana mata tidak memproduksi cukup air mata untuk menjaga kelembapan permukaannya, yang sering diperburuk oleh penggunaan perangkat digital.
Selain itu, masalah refraksi juga bisa menyebabkan gejala serupa. Kondisi mata seperti rabun jauh atau dekat yang tidak diatasi dengan kacamata atau lensa kontak yang sesuai bisa menyebabkan mata berair.
Ketika mata tidak dapat fokus dengan baik, mata akan bekerja lebih keras, menghasilkan air mata yang berlebihan untuk meredakan kelelahan.
Para ahli juga mengungkapkan bahwa stres dan kecemasan dapat memperburuk kondisi ini.