Ketika seseorang merasa cemas atau tertekan, produksi air mata dapat meningkat, menyebabkan mata lebih sering berair.
Kondisi ini bisa lebih sering dialami saat berlama-lama menggunakan ponsel di tengah tekanan pekerjaan atau kehidupan sosial.
Penyebab lain yang lebih jarang terjadi adalah infeksi mata atau penyakit mata lainnya, seperti konjungtivitis atau blefaritis.
Kondisi ini sering disertai dengan gejala lain seperti kemerahan, mata berair, dan rasa perih atau gatal. Jika gejala ini berlangsung lama atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter mata.
Selain faktor kesehatan, kebiasaan mengatur cahaya layar juga mempengaruhi kenyamanan mata.
Banyak orang tidak menyadari bahwa kecerahan layar yang terlalu tinggi dapat membuat mata cepat lelah.
Hal ini sering terjadi pada penggunaan ponsel di luar ruangan atau di tempat dengan cahaya terang.
Beberapa solusi yang disarankan oleh IDI Lombok Barat untuk mengatasi mata yang sering berair karena penggunaan ponsel terlalu lama antara lain adalah dengan mengurangi waktu penggunaan ponsel dan lebih sering beristirahat.
Mengikuti aturan 20-20-20 yang menyarankan untuk mengalihkan pandangan dari layar setiap 20 menit selama 20 detik dan melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) sangat membantu mengurangi ketegangan mata.
Selain itu, menyesuaikan pencahayaan di ruangan juga penting untuk menghindari ketegangan pada mata.
Jika Anda menggunakan ponsel dalam kondisi kurang cahaya, pastikan ada pencahayaan yang cukup agar mata tidak bekerja terlalu keras.
Menjaga kebersihan mata juga sangat penting. Pastikan Anda mencuci tangan sebelum menyentuh wajah atau mata agar tidak memindahkan kuman yang bisa menyebabkan infeksi.
Menggunakan air mata buatan juga bisa menjadi solusi sementara untuk meredakan mata kering yang menyebabkan mata berair.
Mata berair yang terjadi setelah terlalu lama menatap layar ponsel umumnya bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan jika gejalanya bersifat ringan dan sementara.
