Sopir Angkot Cabul di Bandung Barat Ditangkap Terkait Dugaan Kasus Pelecehan Siswi SMP

oleh
oleh
Sopir Angkot Cabul di Citapen Bandung Barat Ditangkap Terkait Dugaan Kasus Pelecehan Siswi SMP
Sumber: Facebook/Sandi Hani Property

Sorotmedia.com – Seorang sopir angkot di Kabupaten Bandung Barat melakukan tindak pelecehan terhadap siswi SMP yang menjadi penumpangnya.

Kejadian ini terjadi pada 8 Oktober 2024 dan dilaporkan ke pihak kepolisian dua hari setelahnya oleh orang tua korban.

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengungkapkan pelaku dan korban saling mengenal karena korban merupakan penumpang langganan pelaku.

Kasus ini menjadi perhatian karena pelaku menggunakan angkot sebagai lokasi tindak kejahatannya, memanfaatkan kepercayaan korban.

Pelaku, Mahfudin Jamil alias Farhan, berusia 45 tahun, diketahui telah merayu korban untuk membawanya ke lokasi sepi di Jalan Citapen.

Pelaku kemudian melakukan tindakan tidak senonoh terhadap korban di dalam angkot, yang membuat korban syok dan melarikan diri.

Setelah kejadian, korban menceritakan hal ini kepada orang tuanya, yang segera melapor ke pihak kepolisian.

Pihak kepolisian langsung menindaklanjuti laporan tersebut dan menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam konferensi pers yang digelar pada 16 Desember 2024, Kapolres Cimahi menjelaskan kronologi lengkap kasus ini kepada media.

Pelaku dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

Ancaman hukuman untuk pelaku adalah maksimal 15 tahun penjara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi keselamatan anak-anak mereka, terutama saat menggunakan transportasi umum.

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk kejahatan kepada polisi demi mencegah kasus serupa terjadi.

Tindakan tegas terhadap pelaku diharapkan dapat memberikan efek jera dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

Korban saat ini masih dalam pendampingan psikologis untuk mengatasi trauma akibat kejadian tersebut.

Perlu diingat, dilansir dari beragam sumber termasuk pafisofifi.org, korban rudapaksa terlebih yang di bawah umur biasanya akan mengalami trauma bahkan depresi.

Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan anak dan kesadaran akan bahaya yang dapat terjadi di lingkungan sekitar.***

Visited 124 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.