Daftar Isi
Dehidrasi tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga memengaruhi fungsi otak.
Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya asupan air dapat mengurangi konsentrasi dan meningkatkan risiko stres.
Kinerja mental yang menurun akibat dehidrasi dapat memengaruhi produktivitas, terutama di lingkungan kerja atau belajar.
Pada anak-anak, dehidrasi dapat mengganggu proses belajar karena otak mereka sangat sensitif terhadap perubahan kadar cairan.
Risiko Jangka Panjang
Kurangnya konsumsi air putih secara konsisten dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh.
Dehidrasi kronis juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena memaksa jantung bekerja lebih keras.
Selain itu, risiko osteoporosis pada usia lanjut dapat meningkat karena cairan diperlukan untuk menjaga kelenturan sendi.
Saran dari IDI Kota Semarang
IDI Kota Semarang menyarankan agar setiap orang mengonsumsi setidaknya 8 gelas air putih per hari.
Aktivitas fisik yang tinggi atau cuaca panas memerlukan peningkatan asupan cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Masyarakat juga dianjurkan untuk memperhatikan tanda-tanda awal dehidrasi, seperti warna urin yang gelap atau rasa lelah yang berlebihan.
Mengatasi Tantangan Konsumsi Air Putih
Banyak orang merasa kesulitan memenuhi kebutuhan air putih harian karena kesibukan atau kurangnya kesadaran.
Memanfaatkan pengingat minum air atau membawa botol air saat bepergian dapat membantu menjaga kebiasaan ini.
Mengonsumsi buah-buahan yang kaya air, seperti semangka dan mentimun, juga dapat mendukung hidrasi tubuh.***