Daftar Isi
Sorotmedia.com – Banyak orang mengalami pusing atau sakit kepala setelah bermain game, terutama dalam waktu lama.
Fenomena ini cukup sering dialami oleh gamer dari berbagai usia dan tingkat pengalaman.
Pusing setelah bermain game dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah fisik hingga teknis.
Mengetahui penyebabnya dapat membantu Anda menghindari efek negatif bermain game yang berkepanjangan.
Ada berbagai alasan mengapa kepala Anda bisa terasa pusing setelah bermain game.
Penyebab Pusing Setelah Bermain Game
Salah satu alasan utama adalah motion sickness atau mabuk gerak.
Motion sickness terjadi ketika otak Anda menerima sinyal yang bertentangan dari mata, telinga bagian dalam, dan tubuh.
Dalam konteks bermain game, otak Anda mungkin mendeteksi gerakan cepat di layar, tetapi tubuh Anda tetap diam.
Ketidaksesuaian ini membuat sistem saraf bingung dan memicu rasa pusing atau mual.
Game dengan grafik intens, seperti yang menggunakan sudut pandang orang pertama (first-person shooter), cenderung memperburuk kondisi ini.
Alasan lain adalah terlalu banyak paparan cahaya biru dari layar.
Cahaya biru dari layar komputer atau perangkat game dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Paparan jangka panjang dapat menyebabkan ketegangan mata, sakit kepala, atau kelelahan otak.
Selain itu, postur tubuh yang buruk saat bermain game juga bisa memicu pusing.
Duduk terlalu lama dengan posisi leher atau kepala yang tidak ergonomis dapat menyebabkan ketegangan otot di area kepala dan leher.
Ketegangan ini sering kali berkembang menjadi sakit kepala yang menyebar ke area lain.
Beberapa gamer juga melaporkan bahwa dehidrasi menjadi penyebab lain pusing saat bermain game.
Saat terlalu fokus pada permainan, mereka sering lupa minum air yang cukup.
Dehidrasi ringan sekalipun dapat menyebabkan sakit kepala sebagai salah satu gejalanya.
Kurangnya ventilasi udara yang baik di ruangan tempat bermain game juga dapat menjadi faktor.
Ruang yang panas atau pengap meningkatkan risiko kelelahan, yang dapat memicu pusing.
Dampak Bermain Game Terlalu Lama
Bermain game dalam waktu lama tanpa istirahat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Ketegangan mata yang dikenal sebagai digital eye strain adalah salah satu efek samping yang paling umum.
Gejalanya meliputi mata kering, penglihatan kabur, hingga sakit kepala.
Duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko gangguan sirkulasi darah.
Kondisi ini dapat memengaruhi aliran darah ke otak, yang menyebabkan pusing atau bahkan lebih serius, seperti peningkatan risiko pembekuan darah.
Bermain game dalam waktu lama tanpa asupan makanan atau minuman yang cukup dapat menyebabkan hipoglikemia.
Hipoglikemia, atau rendahnya kadar gula darah, sering kali disertai dengan gejala seperti pusing, lemas, dan kebingungan.
Cara Menghindari Pusing Setelah Bermain Game
Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah pusing setelah bermain game.
Pastikan Anda mengambil istirahat secara berkala selama bermain game.
Cobalah untuk berhenti setiap 30 hingga 60 menit untuk mengistirahatkan mata dan tubuh.
Menggunakan kacamata anti cahaya biru dapat membantu mengurangi ketegangan mata akibat layar.
Pastikan juga ruangan tempat Anda bermain game memiliki pencahayaan yang cukup untuk mengurangi kontras antara layar dan lingkungan.
Atur posisi duduk Anda agar mendukung postur tubuh yang baik.
Gunakan kursi yang ergonomis dan pastikan layar berada sejajar dengan pandangan mata.
Hindari bermain game dalam waktu yang terlalu lama tanpa minum air putih.
Usahakan untuk minum segelas air setiap jam untuk menjaga hidrasi tubuh.
Ventilasi udara yang baik juga sangat penting untuk kenyamanan selama bermain game.
Pastikan ruangan memiliki aliran udara yang lancar atau gunakan kipas angin atau AC jika diperlukan.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Jika pusing Anda tidak hilang meskipun sudah mencoba langkah-langkah pencegahan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Sakit kepala yang sering terjadi setelah bermain game mungkin menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.
Dilansir dari pafibaritotimurkab.org, beberapa kondisi seperti migrain, gangguan penglihatan, atau gangguan vestibular dapat menjadi penyebabnya.
Dokter dapat membantu mendiagnosis masalah dan memberikan solusi yang sesuai.***