Sorotmedia.com – Penggunaan gadget yang berlebihan kini menjadi perhatian para ahli kesehatan mata, termasuk IDI Praya NTB, yang memperingatkan risiko mata kering sebagai salah satu penyebab peningkatan risiko katarak.
Mata kering adalah kondisi di mana produksi atau kualitas air mata tidak mencukupi untuk melembapkan permukaan mata.
Masalah ini sering kali diperburuk oleh kebiasaan menatap layar gadget terlalu lama tanpa berkedip.
Katarak, di sisi lain menurut idipraya.org, adalah penyakit mata yang ditandai dengan lensa mata yang keruh sehingga mengganggu penglihatan.
Kombinasi antara mata kering kronis dan kebiasaan buruk menggunakan gadget meningkatkan risiko berkembangnya katarak, terutama bagi individu dengan riwayat keluarga katarak atau gangguan refraksi berat seperti rabun jauh.
Penggunaan gadget dalam waktu lama mengurangi frekuensi berkedip, yang merupakan mekanisme alami untuk menyebarkan lapisan air mata di permukaan mata. Kurangnya kelembapan dapat merusak permukaan mata, mempercepat proses oksidasi, dan menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan katarak.
Menurut penelitian, paparan sinar biru dari layar gadget juga dapat merusak retina dan mempercepat penuaan pada lensa mata.
Paparan jangka panjang, terutama tanpa proteksi seperti filter sinar biru atau kacamata khusus, semakin memperbesar risiko gangguan penglihatan.
Selain itu, mata kering juga dapat memengaruhi akurasi diagnosis katarak. Dalam beberapa kasus, pasien dengan mata kering parah mengalami distorsi pada hasil pemeriksaan mata, yang dapat menyebabkan pemilihan lensa buatan yang kurang sesuai dalam prosedur operasi katarak.