Sorotmedia.com – Konsumsi jajanan berpemanis buatan terus menjadi perhatian serius, terutama dampaknya terhadap kesehatan anak-anak.
Anak-anak sering kali tergoda oleh jajanan berpemanis buatan yang mudah ditemukan di sekitar sekolah.
Banyak produk ini mengandung pemanis sintetis yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Buntok dalam idibuntok.org menyampaikan kekhawatiran mengenai kebiasaan jajan anak-anak yang kurang terkontrol.
Pemanis buatan dalam jumlah besar berpotensi memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Jajanan berpemanis buatan mengandung bahan aditif seperti aspartam, sakarin, atau sukralosa. Zat-zat ini dirancang untuk memberikan rasa manis tanpa kalori yang tinggi.
Namun, konsumsi yang berlebihan dapat berdampak negatif pada tubuh anak.
Pemanis buatan cenderung memengaruhi pola makan anak-anak karena menggantikan kebutuhan mereka akan gula alami.
Akibatnya, anak-anak menjadi kurang menyukai makanan sehat seperti buah-buahan yang mengandung gula alami dan serat.
Selain itu, konsumsi jangka panjang pemanis buatan berisiko menyebabkan gangguan metabolisme.
Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi pemanis buatan dapat mengalami perubahan pada kadar gula darah mereka. Ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga menyatakan bahwa pemanis buatan dapat memengaruhi mikrobiota usus, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.