Daftar Isi
Sorotmedia.com – Penggunaan smartphone yang berlebihan kini memunculkan fenomena baru yang dikenal dengan sindrom Text Neck, sebuah kondisi yang dipicu oleh postur tubuh buruk saat menggunakan perangkat elektronik.
Fenomena ini semakin sering ditemukan di era digital. Sebagian besar pengguna gadget cenderung menunduk dalam waktu lama saat mengoperasikan smartphone.
Postur seperti ini memberikan tekanan besar pada leher dan tulang belakang.
Di Indonesia, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Deiyai via idideiyai.org menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak buruk dari kebiasaan ini.
Selain memengaruhi kesehatan fisik, sindrom ini juga dapat mengurangi produktivitas individu.
Apa Itu Sindrom Text Neck?
Text Neck adalah kondisi di mana leher mengalami ketegangan akibat posisi kepala yang salah selama penggunaan perangkat elektronik.
Menurut para ahli, memiringkan kepala ke depan sebanyak 15 derajat saja dapat menambah beban leher hingga 12 kilogram.
Ketika sudut kemiringan meningkat menjadi 60 derajat, beban ini bisa mencapai 27 kilogram.
Gejala awal sindrom ini meliputi nyeri leher, bahu, dan punggung bagian atas.
Beberapa penderita juga mengalami sakit kepala berkepanjangan serta kekakuan pada otot leher, yang semakin parah jika kebiasaan buruk ini tidak dihentikan.
Faktor Risiko
Menurut data global, kelompok usia 25-45 tahun adalah yang paling rentan mengalami kondisi ini.
Namun, kasus serupa kini juga ditemukan pada anak-anak dan remaja akibat meningkatnya waktu yang dihabiskan untuk belajar daring dan bermain gadget.
Postur tubuh yang buruk menjadi pemicu utama. Kepala yang tertekuk terlalu lama tidak hanya membebani otot tetapi juga dapat menyebabkan kejang, degenerasi tulang belakang, bahkan kerusakan permanen.
