Daftar Isi
Sorotmedia.com – Terlalu lama bermain game online dapat membawa risiko besar bagi kesehatan mental dan fisik anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kecanduan game sebagai gangguan mental dalam International Classification of Diseases (ICD).
IDI Banjar via idibanjar.org, juga memperingatkan bahwa kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penurunan konsentrasi dan gangguan emosi pada anak.
Dampak ini semakin nyata ketika banyak anak mulai mengorbankan aktivitas sosial dan pendidikan demi bermain game online.
Kecanduan Game: Masalah Kesehatan Mental yang Diakui
WHO mengkategorikan kecanduan game sebagai gangguan perilaku adiktif. Anak yang kecanduan game sering menunjukkan gejala seperti kehilangan kendali terhadap waktu bermain, mengabaikan kebutuhan hidup lain, dan tetap bermain meski ada konsekuensi negatif.
Gejala ini harus berlangsung selama setidaknya satu tahun sebelum dapat didiagnosis sebagai gangguan mental. Di beberapa negara, masalah ini bahkan sudah dianggap sebagai ancaman kesehatan masyarakat yang serius.
Dampak Negatif bagi Anak
Terlalu lama bermain game membawa dampak langsung pada kesehatan mental dan fisik anak. Salah satunya adalah gangguan konsentrasi akibat perubahan struktur otak yang terjadi ketika anak kecanduan bermain game.
Permainan dengan elemen kekerasan juga sering membuat anak lebih agresif dan emosional. Selain itu, mereka cenderung menarik diri dari interaksi sosial, yang dapat memperburuk kemampuan komunikasi dan adaptasi.
Kesehatan fisik anak pun terpengaruh. Duduk terlalu lama dapat menyebabkan nyeri sendi, gangguan postur tubuh, dan risiko obesitas. Radiasi dari layar gadget juga meningkatkan risiko kerusakan mata.
Peran Orang Tua dalam Mengatasi Kecanduan
Mengontrol kebiasaan anak bermain game adalah tanggung jawab besar bagi orang tua. Salah satu langkah awal adalah memastikan perangkat elektronik seperti komputer dan konsol game tidak diletakkan di kamar anak. Ini bertujuan untuk memantau waktu bermain mereka.
Selain itu, orang tua dapat memanfaatkan fitur parental control untuk membatasi waktu bermain game. Diskusi terbuka tentang aturan durasi bermain juga penting untuk membantu anak memahami dampaknya.
Alternatif Aktivitas untuk Anak
Orang tua dapat mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan fisik atau hobi yang bermanfaat. Bermain di luar rumah, mengikuti kursus seni, atau berolahraga adalah cara yang efektif untuk mengalihkan perhatian anak dari game.
Mendukung anak dalam mengembangkan minat baru juga dapat memperkuat hubungan keluarga dan meningkatkan keterampilan sosial mereka.
Bermain game sebenarnya tidak selalu buruk. Jika dilakukan dalam batas yang wajar, game dapat membantu anak mengasah keterampilan pemecahan masalah dan kreativitas.
Namun, penting bagi orang tua untuk memastikan waktu bermain anak tetap terkontrol agar tidak berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik mereka.***