Berapa ml takaran oli shock depan dari Yamaha Vixion? Dalam dunia otomotif, perawatan motor merupakan salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan.
Salah satu komponen vital pada motor adalah shock depan, khususnya pada motor Yamaha Vixion. Pentingnya menjaga performa shock depan ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan berkendara, tetapi juga pada keamanan pengendara itu sendiri.
Shock depan berfungsi untuk meredam guncangan ketika motor melewati jalan yang tidak rata. Oleh karena itu, penggunaan oli shock yang tepat dengan takaran yang benar sangat diperlukan.
Satu shock depan Vixion membutuhkan oli shock sebanyak 230 ml. Dengan demikian, untuk satu set shock depan kiri dan kanan pada Vixion, dibutuhkan setidaknya 460 ml oli shock.
Penggunaan oli shock yang tepat dengan takaran yang sesuai ini berfungsi untuk menjaga agar suspensi motor tetap optimal.
Oli shock berperan dalam melumasi komponen di dalam shock absorber sehingga dapat bergerak dengan mulus dan meredam getaran dengan efektif.
Melalui wawancara dengan Antono, seorang mekanik berpengalaman di bengkel motor Bandung, diungkapkan bahwa sering kali para pengendara motor mengabaikan pentingnya pengecekan dan penggantian oli shock.
Menurut Antono, banyak kasus di mana pengendara hanya fokus pada mesin dan ban, sementara komponen lain seperti shock absorber kurang diperhatikan.
Padahal, menurut Antono, shock absorber yang dalam kondisi baik bisa sangat mempengaruhi kenyamanan dan kestabilan motor saat dikendarai.
Antono menjelaskan bahwa dalam menjalankan perawatan shock depan, yang terpenting adalah mengetahui takaran oli yang benar. “Banyak orang tidak sadar bahwa kekurangan atau kelebihan oli pada shock depan bisa berdampak buruk,” kata Antono.
Jika oli shock terlalu sedikit, kemampuan shock absorber untuk meredam guncangan menjadi kurang optimal, sehingga pengendara bisa merasakan hentakan yang lebih keras saat melewati jalan bergelombang. Sebaliknya, jika oli terlalu banyak, shock absorber bisa menjadi terlalu keras dan tidak bekerja dengan baik, yang juga berpotensi merusak komponen dalam shock.
Proses penggantian oli shock sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit, namun membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Antono menjelaskan bahwa langkah pertama adalah melepas shock absorber dari motor. Setelah itu, oli lama harus dikuras habis sebelum mengisi dengan oli yang baru sesuai takaran yang direkomendasikan. “Pastikan semua komponen dalam shock absorber bersih dari kotoran sebelum mengisi oli yang baru,” tambahnya.
Selain itu, Antono juga menyarankan untuk menggunakan oli shock yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi motor. Tidak semua oli shock memiliki kualitas yang sama, dan menggunakan oli yang kurang berkualitas bisa mengurangi umur pakai shock absorber.
Dalam beberapa kasus, penggunaan oli yang tidak sesuai bisa menyebabkan kerusakan pada seal shock absorber, yang akhirnya memaksa pengendara untuk mengganti seluruh unit shock.
Penggantian oli shock secara rutin juga penting dilakukan, bukan hanya saat sudah terasa ada masalah pada suspensi. Idealnya, penggantian oli shock dilakukan setiap 10.000 km – 20.000 Km atau setidaknya sekali dalam setahun, tergantung pada kondisi jalan yang sering dilalui dan gaya berkendara.
Jika sering melewati jalan rusak atau bergelombang, penggantian oli shock bisa dilakukan lebih sering untuk menjaga performa shock absorber tetap optimal.
Antono juga mengingatkan bahwa tanda-tanda oli shock perlu diganti bisa dirasakan dari perubahan kenyamanan berkendara.