Sorotmedia.com – Game horror hiu ini menghadirkan sensasi ekstrem dan atmosfer gelap yang belum pernah ada sebelumnya di jagat game aksi.
Dilansir dari Skidrow, game ini mengajak pemain merasakan langsung transformasi predator laut dari bayi hiu hingga menjadi Megalodon.
Suasana gelap dan narasi hingar dokumenter mendukung suasana pembalasan yang intens.
Permainan ini membuka dimensi baru dalam genre aksi dengan karakter protagonis yang kontroversial dan menantang.
Maneater adalah permainan video aksi bertema survival predator laut yang dikembangkan oleh Tripwire Interactive dan dirilis pertama kali untuk PC melalui platform Epic Games Store.
Berbeda dengan mayoritas game aksi pada umumnya, Maneater menempatkan pemain dalam kendali seekor hiu muda yang diburu manusia, lalu memulai petualangan balas dendam melalui evolusi dan pertarungan brutal.
Narasi disampaikan dengan gaya dokumenter satir, seolah-olah penonton sedang menyaksikan tayangan alam liar versi gila dan berdarah.
Pemain memulai permainan sebagai bayi hiu banteng yang baru saja kehilangan induknya akibat perburuan kejam oleh seorang pemburu laut terkenal.
Perjalanan panjang penuh darah, pemangsaan, dan eksplorasi pun dimulai untuk mengembangkan sang hiu menjadi predator laut tertinggi yang ditakuti siapa pun yang masuk ke wilayah perairannya.
Maneater menawarkan dunia terbuka yang terbagi ke dalam tujuh wilayah berbeda, mulai dari rawa-rawa gelap, dermaga industri, perairan tropis, hingga kawasan kota pesisir yang sibuk.
Setiap area menyimpan tantangan dan rahasia tersendiri, termasuk predator lain, manusia, dan peralatan militer yang dikirim untuk memburu hiu yang mulai meresahkan warga.
Untuk memainkan Maneater di PC dengan lancar, pengguna minimal harus menggunakan sistem operasi Windows 10 64-bit, prosesor Intel Core i5-5300u atau AMD Ryzen 3 1200, RAM 8 GB, serta kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 660 atau AMD Radeon HD 7870.
Ruang penyimpanan sebesar 20 GB juga dibutuhkan, dan disarankan menggunakan SSD agar waktu loading lebih cepat dan pengalaman bermain lebih nyaman.
Agar game berjalan optimal tanpa hambatan, disarankan spesifikasi lebih tinggi seperti prosesor Intel Core i7-3770 atau AMD Ryzen 5 1500X, RAM 16 GB, dan kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 390.
Maneater memanjakan pemain dengan efek visual yang memukau, air yang tampak realistis, dan desain hiu yang berkembang seiring waktu berdasarkan evolusi dan kemampuan yang dibuka.
Namun, di beberapa momen dengan banyak aksi dan ledakan, frame rate bisa menurun, terutama jika menggunakan pengaturan grafis tinggi pada perangkat kelas menengah.
Pihak pengembang secara rutin merilis pembaruan untuk meningkatkan performa dan memperbaiki bug yang ditemukan oleh komunitas pemain.
Beberapa pengguna sempat melaporkan crash saat bermain di sistem operasi Windows 11, namun tidak sampai merusak file penyimpanan.
Mekanisme permainan berfokus pada eksplorasi, pemangsaan makhluk laut maupun manusia, serta meningkatkan kemampuan hiu melalui sistem XP dan evolusi.
Hiu bisa membuka kemampuan spesial seperti gigi listrik, kulit tahan ledakan, hingga ekor penghancur, membuat permainan semakin bervariasi dan brutal.
Setiap evolusi juga mengubah tampilan fisik hiu menjadi lebih menyeramkan, menambah kesan horror biologis yang khas dalam game ini.
Salah satu elemen yang mencuri perhatian adalah gaya narasi dokumenter satir yang dinarasikan oleh aktor Chris Parnell, memberikan kesan lucu sekaligus mengerikan dalam satu waktu.
Musik hampir tidak digunakan, menciptakan suasana mencekam saat pemain berenang di bawah dermaga atau mengintai korban di pantai.
Efek suara, termasuk teriakan manusia, riak air, dan tabrakan benda, dibuat dengan sangat imersif untuk memperkuat pengalaman bermain sebagai predator.
Durasi permainan inti berkisar antara 10 hingga 15 jam, bergantung pada seberapa jauh pemain mengeksplorasi dunia game dan menyelesaikan misi sampingan.
Meski beberapa pemain merasa misi cukup repetitif, sensasi memangsanya, sistem evolusi, dan desain dunia yang luas membuat game tetap menarik hingga akhir.
Setelah menyelesaikan cerita utama, pemain dapat melanjutkan ke ekspansi DLC berjudul “Truth Quest” yang membuka area baru, musuh lebih tangguh, dan evolusi tambahan yang lebih grotesk.
DLC ini memberikan nilai tambah bagi yang ingin memperpanjang pengalaman sebagai hiu pembalas dendam dengan kemampuan lebih mutakhir.
Secara umum, Maneater memberikan sensasi yang tidak lazim dalam genre game aksi karena menempatkan pemain sebagai anti-hero dari dunia bawah laut.
Balas dendam bukan sekadar cerita, tetapi menjadi napas utama permainan yang menyatu dengan atmosfer gelap dan brutal.
Meskipun tidak sempurna secara teknis, game ini menawarkan pengalaman yang unik, menyenangkan, dan penuh kejutan bagi pemain yang mencari tantangan berbeda.
Dengan harga yang cukup terjangkau, terlebih saat diskon, Maneater layak dijajal oleh para pecinta game aksi, survival, atau sekadar yang ingin mencoba menjadi monster yang ditakuti manusia.
Game ini juga menjadi bahan diskusi di komunitas karena keberaniannya mengangkat perspektif berbeda dalam dunia digital yang didominasi oleh protagonis manusia.
Maneater bukan sekadar game tentang hiu, tetapi simbol perlawanan terhadap eksploitasi manusia atas laut dan makhluknya, dibalut dalam paket hiburan berdarah yang adiktif.***