Rekomendasi Drum Elektrik 4 Jutaan Fitur Lengkap, Kenalan dengan Aroma TDX 22 e-Drum!

oleh
oleh
Rekomendasi Drum Elektrik 4 Jutaan Fitur Lengkap, Kenalan dengan Aroma TDX 22 e-Drum
Tampilan set drum Aroma TDX 22 yang ringkas dan cocok untuk pemula. (Foto: aroma-music.com)

Sorotmedia.com – Drum elektrik Aroma TDX 22 menjadi sorotan di kalangan musisi tanah air karena tampil sebagai opsi ekonomis dengan fitur lumayan lengkap.

Banyak pemain drum pemula hingga level menengah mulai melirik produk ini karena bentuknya yang ringkas dan fungsional.

Namun, sejumlah kekurangan teknis membuatnya masih kurang ideal untuk kebutuhan profesional di panggung besar atau studio rekaman.

Fenomena drum digital kian berkembang seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap musik modern, khususnya genre yang membutuhkan peralatan kompak dan portabel.

Aroma TDX 22 hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, terlebih bagi pengguna dengan keterbatasan ruang dan anggaran.

Meski masih menyimpan kekurangan, drum ini disebut-sebut cukup mengakomodasi latihan harian, cover drum rumahan, hingga pemula yang baru belajar.

Salah satu keunggulan utama Aroma TDX 22 adalah desainnya yang kompak dan dapat dilipat, memungkinkan perangkat ini mudah disimpan di ruangan kecil seperti kamar tidur atau studio mini.

Pengguna tidak perlu khawatir soal konsumsi daya, karena drum ini hanya membutuhkan watt kecil, bahkan tanpa amplifier tetap dapat beroperasi dengan baik.

Modulnya dilengkapi 20 preset suara drum yang cukup variatif dan responsif, cocok untuk eksplorasi ritme dasar hingga pengembangan kreativitas dalam bermusik.

Selain itu, snare dan tom-nya menggunakan permukaan mesh yang memberikan sensasi pukulan lebih alami dibanding pad karet biasa.

Dari segi konektivitas, TDX 22 tergolong lengkap untuk ukuran drum kelas entry-level.

Tersedia port input AUX, output speaker, output headphone, koneksi USB untuk MIDI DAW, hingga fitur Bluetooth yang memungkinkan pengguna memutar lagu dari perangkat mobile tanpa kabel.

Cymbal dan snare juga sudah mendukung dual-zone, artinya bisa membedakan antara pukulan tengah dan pinggir, menambah nuansa ekspresif saat bermain.

Fitur velocity sensitivity yang dimiliki juga memberikan kontrol dinamis yang responsif terhadap kekuatan pukulan.

TDX 22 bahkan menyediakan tempat khusus untuk stick drum, sebuah fitur kecil namun berguna bagi drummer yang suka dengan kerapian set up.

Drum ini juga dibekali dengan tambahan satu port untuk simbal ekstra, yang bisa difungsikan sebagai crash kedua atau bahkan cymbal jenis chinese.

Namun, di balik segala kelebihannya, TDX 22 tidak lepas dari kekurangan yang cukup krusial, terutama jika digunakan dalam intensitas tinggi.

Salah satu isu yang sering dikeluhkan adalah penggunaan klem berbahan plastik pada tom dan snare, yang rawan patah atau slek setelah digunakan dalam waktu tertentu.

Ukuran tom yang hanya 8 inci terasa sempit bagi pemain yang sudah terbiasa dengan drum standar berukuran lebih besar.

Meski snare dan cymbal sudah 10 inci, ukuran keseluruhan tetap terkesan mungil untuk performa yang lebih profesional.

Kick pad juga menjadi titik lemah tersendiri karena ukurannya kecil dan bersifat permanen, sehingga tidak fleksibel untuk pemasangan double pedal.

Bahkan, pedal bawaan disebut berisiko merusak lantai keramik jika tidak diberi alas tambahan seperti karpet atau mat.

Fitur double klik pada kick pad yang terlalu sensitif justru sering mengganggu permainan karena menciptakan bunyi tambahan yang tidak diinginkan.

Drum ini juga belum memiliki fitur choke pada cymbal, sehingga pemain tidak bisa menghentikan suara simbal secara manual menggunakan pedal atau tangan.

Kekurangan lain yang cukup disorot adalah tidak adanya kemampuan mengatur volume masing-masing part secara individual di modul, sehingga mengurangi kontrol personalisasi suara.

Beberapa pengguna juga mengeluhkan jack kabel yang kadang menimbulkan aliran listrik statis saat adaptor tercolok, menimbulkan rasa tidak nyaman saat menyentuh.

Rangka besi yang digunakan sebagai penyangga perangkat juga mudah berkarat jika tidak dirawat atau diletakkan di ruangan lembap.

Hal ini tentu menjadi tantangan tambahan bagi pengguna yang menginginkan perangkat awet dalam jangka panjang.

Kualitas suara hi-hat saat dibuka dan ditutup pun masih kurang optimal, membuat transisi antara open dan close hi-hat terdengar kurang mulus.

Meskipun demikian, bagi drummer pemula atau pengguna yang hanya membutuhkan drum digital untuk latihan ringan, Aroma TDX 22 tetap bisa menjadi pilihan menarik.

Harga yang relatif terjangkau dengan fitur dasar yang cukup memadai menjadi nilai jual utama yang tak bisa diabaikan di tengah mahalnya perangkat musik elektronik saat ini.

Subjudul 1: Alternatif Entry-Level yang Ramah Dompet dan Ruang

Aroma TDX 22 menjadi pilihan tepat bagi mereka yang baru mulai bermain drum namun memiliki keterbatasan ruang dan anggaran.

Dengan bentuk yang dapat dilipat dan konsumsi daya rendah, drum ini cocok untuk latihan rumahan tanpa khawatir tagihan listrik membengkak.

Subjudul 2: Potensi dan Batasan yang Perlu Diperhitungkan Sebelum Membeli

Meski memiliki banyak keunggulan teknis, sejumlah kekurangan dari segi material dan fitur menunjukkan bahwa TDX 22 belum sepenuhnya ideal untuk panggung profesional.

Calon pembeli disarankan mempertimbangkan kebutuhan penggunaan secara cermat sebelum memutuskan memilih drum ini.***

Visited 11 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.