A.M. terlihat berjalan dengan langkah yang ragu-ragu sebelum akhirnya berhenti di tengah jembatan. Kemudian, dia melangkahi pagar pembatas setinggi sekitar setengah meter dengan tubuhnya menghadap ke arah rel kereta api.
J, yang kebetulan berada di lokasi kejadian, menjelaskan bahwa sebelum melompat, A.M. sempat meletakkan dompet dan botol air minum yang dibawanya.
Tindakan ini menunjukkan bahwa korban mungkin sudah merencanakan aksinya.
Menurut penuturan saksi, A.M. tampak bersiap-siap seolah menunggu momen yang tepat saat kereta api mendekat.
Begitu kereta sudah berada dalam jarak yang cukup dekat, A.M. langsung melompat dari jembatan.
J menggambarkan situasi tersebut sebagai momen yang sangat menegangkan, di mana korban seolah sudah bulat tekadnya untuk mengakhiri hidup.