Sorotmedia.com – Pada tanggal 26 September 2024, sebuah bencana alam terjadi di Kp. Babakan Bandung, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Sebuah pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang menimpa satu rumah warga.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, meskipun kerusakan berat dialami oleh satu rumah.
Dilansir dari Facebook/Phallo Riadi, bencana ini terjadi pada pukul 15:30 WIB, ketika hujan lebat dan angin kencang melanda daerah Rajamandala Kulon, Cipatat.
Pohon yang tumbang menimpa rumah milik Ibu Aan Kurnia, yang dihuni oleh satu keluarga dengan dua jiwa.
Beruntungnya, tidak ada korban meninggal ataupun luka-luka yang dilaporkan. Namun, rumah tersebut mengalami kerusakan berat.
Menurut hasil assessment dari Tagana Kecamatan Cipatat, upaya evakuasi segera dilakukan setelah menerima laporan dari warga setempat.
Tim relawan yang terdiri dari Tagana KBB, Destana Citatah, perangkat desa, serta RT dan RW setempat, bergerak cepat mengevakuasi pohon yang tumbang dan melakukan pendataan kerusakan.
Tidak ada fasilitas umum yang terdampak, dan rumah-rumah di sekitar tidak mengalami kerusakan.
Meskipun tidak ada korban luka, dua jiwa yang terdampak harus mengungsi sementara di rumah kerabat terdekat.
Hingga saat ini, kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh keluarga tersebut adalah terpal dan logistik untuk sementara waktu.
Tim relawan terus bekerja untuk menanggulangi dampak dari bencana ini dan memastikan semua kebutuhan korban dapat terpenuhi dengan baik.
Kejadian pohon tumbang akibat cuaca ekstrem seperti ini memang bukan hal yang langka, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi seperti Bandung Barat.
Hujan deras yang disertai angin kencang sering kali menyebabkan kerusakan fisik pada rumah-rumah warga, terutama jika lokasi rumah berdekatan dengan pohon-pohon besar.
Oleh karena itu, mitigasi bencana sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko yang lebih besar di masa depan.
Adapun, bencana seperti ini, seperti dilansir dari pafipckabsumenep.org, membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.
Tim relawan dan pemerintah setempat harus memastikan bahwa korban bencana mendapatkan bantuan yang diperlukan, termasuk tempat tinggal sementara, bantuan logistik, serta pengobatan bagi korban yang mengalami luka.
Meski tidak ada korban dalam kejadian ini, kerusakan pada bangunan tetap harus ditangani dengan serius untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
Penanganan bencana yang dilakukan oleh Tagana KBB dan tim relawan lainnya di Cipatat ini menunjukkan bahwa respons cepat dan koordinasi yang baik dapat mengurangi dampak buruk dari bencana alam.
Upaya evakuasi dan penanganan langsung di lapangan sangat penting untuk memastikan bahwa semua korban selamat dan mendapatkan pertolongan yang mereka butuhkan.***
