Salah satunya adalah mengenai posisi gigi netral hingga konsep rotary yang digunakan.
Membahas urutan gigi motor, terdapat perbedaan yang signifikan antara motor kopling dan motor non kopling. Perbedaan ini memengaruhi cara pengoperasian dan kenyamanan berkendara.
Pada motor non kopling seperti Supra Fit 100cc, pola pengoperan gigi adalah Netral – 1 – 2 – 3 – 4 – Netral.
Sistem transmisi semi otomatis pada motor non kopling membuat pengendara tidak perlu menekan kopling secara manual untuk mengganti gigi.
Ini memudahkan pengendara pemula atau mereka yang mencari kenyamanan saat berkendara di perkotaan.
Sementara itu, motor kopling memiliki urutan gigi yang berbeda dan lebih kompleks, yakni 1 – N – 2 – 3 – 4 – 5 – dst.
Posisi gigi 1 saat motor dalam kondisi netral dicapai dengan menginjak perseneling depan. Untuk menaikkan gigi, pengendara perlu mencongkel perseneling depan.
Jika berada di gigi 1, dan dicongkel lagi, motor akan melewati netral lalu naik ke gigi 2, dan seterusnya.
Jika berada di gigi 5, pengendara harus menginjak perseneling depan satu per satu hingga mencapai netral. Proses ini membutuhkan keterampilan dan refleks yang baik.
Butong, seorang modifikator motor trail berpengalaman lebih dari satu dekade, menekankan pentingnya memahami urutan gigi motor kopling.
“Motor kopling memberikan kontrol lebih baik saat berkendara di medan sulit, seperti jalur off-road. Namun, pengendara harus terbiasa dengan urutan gigi dan cara mengoperasikannya untuk performa optimal,” ungkapnya.
Menurutnya, latihan di medan bervariasi membantu pengendara memahami cara terbaik mengoperasikan gigi.
Butong juga menyarankan selalu menekan kopling saat mengganti gigi. “Menekan kopling penting untuk menjaga kehalusan perpindahan gigi dan mencegah kerusakan pada transmisi. Banyak pemula yang lupa menekan kopling, yang bisa berakibat fatal,” jelasnya.