Daftar Isi
Sorotmedia.com – Pada sistem pengapian alternating current sumber arus berasal dari alternator, apa itu? Sistem pengapian pada kendaraan adalah salah satu komponen kunci yang menjalankan mesin dengan mulus.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam benak penggemar otomotif adalah, “Dari mana sumber arus pada sistem pengapian Alternating Current (AC) berasal?”
Jawabannya adalah dari alternator. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci bagaimana alternator menjadi sumber arus dalam sistem pengapian AC.
Alternator, Apa itu?

Alternator adalah salah satu komponen paling penting dalam kendaraan. Ini berfungsi sebagai generator listrik yang menghasilkan arus bolak-balik (AC).
Namun, pertama-tama, mari kita bahas secara singkat apa itu sistem pengapian Alternating Current (AC).
Sistem Pengapian Alternating Current (AC)
Sistem pengapian AC adalah jenis sistem pengapian yang menggunakan arus bolak-balik (AC) daripada arus searah (DC) untuk menghasilkan percikan yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin.
Penggunaan AC dalam sistem pengapian telah menjadi standar dalam industri otomotif selama beberapa dekade terakhir karena berbagai keuntungan yang ditawarkannya.
Bagaimana Alternator Menghasilkan Arus Bolak-Balik (AC)?
Alternator adalah perangkat mekanis yang terhubung langsung dengan mesin kendaraan melalui sabuk penggerak. Ketika mesin dihidupkan, alternator mulai berputar.
Gerakan ini menghasilkan medan magnetik yang berfluktuasi, yang kemudian memicu pembangkitan arus bolak-balik di dalam alternator.
Prinsip Dasar Kerja Alternator
- Alternator memiliki sebuah rotor yang berputar dalam medan magnet yang dibuat oleh stator (kumparan kawat yang tetap).
- Ketika rotor berputar, medan magnetik berubah secara teratur.
- Perubahan medan magnetik ini memicu perubahan arah aliran elektron dalam kumparan stator, menghasilkan arus bolak-balik (AC).
Transformasi Ke Arus DC
Meskipun alternator menghasilkan arus bolak-balik (AC), kendaraan modern menggunakan arus searah (DC) untuk mengoperasikan berbagai perangkat elektronik, termasuk sistem pengapian.
Oleh karena itu, ada satu komponen lagi yang sangat penting dalam sistem pengapian AC, yaitu rectifier.
Fungsi Rectifier
Rectifier adalah perangkat yang mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
Ini dilakukan dengan menggunakan dioda yang memungkinkan arus hanya mengalir dalam satu arah.
Dengan demikian, arus DC yang dihasilkan oleh rectifier dapat digunakan untuk mengisi baterai kendaraan dan mengoperasikan sistem pengapian.
Pada Sistem Pengapian Alternating Current Sumber Arus Berasal dari Alternator
Dalam sistem pengapian Alternating Current (AC) pada kendaraan, sumber arus berasal dari alternator.
Alternator menghasilkan arus bolak-balik (AC) melalui perubahan medan magnetik yang dihasilkannya saat berputar.
Namun, untuk mengoperasikan sistem pengapian dan perangkat elektronik lainnya, arus AC tersebut harus diubah menjadi arus searah (DC) melalui rectifier.
Dengan demikian, alternator adalah salah satu komponen kunci dalam menjaga kendaraan berjalan dengan lancar dan efisien.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran alternator dalam sistem pengapian AC, kamu dapat menghargai pentingnya perawatan yang baik terhadap komponen ini agar kendaraanmu tetap beroperasi dengan baik.
FAQs
Perbedaan utama antara sistem pengapian Alternating Current (AC) dan Direct Current (DC) terletak pada jenis arus yang digunakan. Sistem pengapian AC menggunakan arus bolak-balik (AC), sementara sistem pengapian DC menggunakan arus searah (DC). AC sering digunakan dalam kendaraan karena lebih efisien dalam menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin. Selain itu, AC memungkinkan penggunaan alternator sebagai sumber arus, sementara DC membutuhkan generator DC.
Alternator adalah komponen kunci dalam sistem pengapian AC karena menghasilkan arus bolak-balik (AC) yang digunakan untuk menghasilkan percikan api di dalam mesin. Gerakan rotor dalam alternator menciptakan medan magnetik yang memicu pembangkitan arus AC di dalam kumparan stator. Tanpa alternator, sistem pengapian AC tidak akan memiliki sumber arus yang diperlukan untuk beroperasi, sehingga mesin kendaraan tidak akan dapat dihidupkan.
Rectifier diperlukan dalam sistem pengapian AC untuk mengubah arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh alternator menjadi arus searah (DC). Hal ini penting karena kendaraan modern menggunakan arus searah (DC) untuk mengoperasikan berbagai perangkat elektronik, termasuk sistem pengapian. Rectifier menggunakan dioda untuk memungkinkan arus hanya mengalir dalam satu arah, menghasilkan arus DC yang dapat digunakan untuk mengisi baterai kendaraan dan mengoperasikan sistem pengapian dengan efisien.