Sorotmedia.com – Modus dugaan pura-pura tertabrak kembali terjadi, kali ini di kawasan Tagog Apu, Padalarang, Bandung Barat.
Insiden ini diungkap melalui unggahan salah satu warga di grup Facebook Padalarang Sejuta Cerita.
Dalam unggahannya, warga menceritakan pengalaman pribadi saat menjadi korban pemerasan dengan modus tersebut.
Menurut laporan, kejadian bermula saat seorang pengendara motor mengaku telah ditabrak oleh mobil yang dikendarai korban.
Padahal, pengemudi mobil merasa tidak menyenggol pengendara motor tersebut.
Pengendara motor yang membonceng seorang wanita, yang diklaim sedang hamil, kemudian mengejar mobil hingga di kawasan Campaka, Tagog Apu.
Setelah berhasil menghentikan mobil, pelaku memaksa pengemudi bertanggung jawab dengan membawa mereka ke rumah sakit.
Namun, ketika korban meminta untuk ikut memastikan kondisi pelaku di rumah sakit, pelaku menolak dan justru meminta uang kompensasi sebesar Rp150 ribu.
Merasa khawatir kejadian tersebut akan menarik kerumunan dan menimbulkan kemacetan, korban akhirnya memberikan uang tersebut.
Setelah menerima uang, pelaku langsung kabur, menunjukkan dugaan besar bahwa ini adalah modus penipuan.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus serupa.
Modus pura-pura tertabrak seperti ini sering kali menyasar pengendara mobil di tempat-tempat sepi.
Selain merugikan secara finansial, aksi ini juga dapat memicu trauma psikologis bagi korban (seperti dilansir dari pafisorong.org).
Polisi di wilayah Bandung Barat diharapkan segera menindak tegas pelaku kejahatan dengan modus ini.
Tindakan seperti patroli di daerah rawan dan penyelidikan atas laporan warga dapat membantu mencegah kejadian serupa.
Sebagai masyarakat, kewaspadaan adalah kunci untuk menghindari menjadi korban.
Jika menghadapi situasi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan mencatat ciri-ciri pelaku.
Hindari memberikan uang secara langsung tanpa konfirmasi lebih lanjut, terutama jika situasinya mencurigakan.
Melaporkan kejadian kepada pihak berwenang juga dapat membantu menangkap pelaku dan mencegah lebih banyak korban.
Bila perlu, ajak terduga pelaku untuk mengobrol di polsek saja agar semuanya aman, biasanya pelaku sendiri akan menolak dan makin marah jika diajak ke polsek.
Keamanan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama antara masyarakat dan aparat penegak hukum.***