8 Contoh B2B dan B2C di Indonesia

oleh
oleh

Sorotmedia.com – Contoh B2B dan B2C di Indonesia itu apa saja sih? Tetapi sebelum membahas lebih jauh, tentu akan sangat mantap jika membahas dulu pengertiannya.

Apa yang sedang dibahas ini merupakan salah satu bentuk permodelan bisnis.

Tepatnya salah satu pendekatan dalam menargetkan penjualan, di mana ada yang ditargetkannya langsung ke konsumen akhir dan ada juga yang tidak.

Ini cukup penting untuk dipelajari, sebab bisa menentukan strategi harga.

Sebagai informasi, produk yang harus dijual secara B2B akan berharga lebih mahal jika dijual dengan metode B2C.

Bukan karena apa, ini biasanya dilakukan agar menjaga ekosistem B2B itu sendiri.

Pengertian B2B dan B2C

Contoh B2B dan B2C di Indonesia

Pertama-tama, akan lebih enak jika mengetahui dulu pengertian dari dua singkatan yang satu ini.

Adapun B2B ini adalah singkatan dari Business to Business atau bisnis ke bisnis.

Sedangkan B2C adalah singkatan dari Business to Customer atau Business to Consumer. Di mana, antara customer dan consumer ini memiliki sedikit perbedaan.

Apa bedanya? Pembedanya terletak pada karakteristik, di mana customer ini maknanya adalah pelanggan yang bisa berarti konsumen atau juga penjual lagi (karena masuk B2C, maka biasanya skalanya kecil).

Sedangkan untuk consumer sendiri maknanya adalah konsumen atau pengonsumsi akhir.

Contoh antara customer adalah pembeli motor yang di kemudian hari menjual lagi motor tersebut.

Sedangkan consumer bisa dicontohkan sebagai pembeli oli mesin yang langsung memakainya.

Dan di sini, mungkin akan ada yang penasaran, kenapa B2B dan B2C itu tidak disingkat jadi BtB atau BtC?

Ini memang tidak baku, tetapi jika disebutkan antara angka 2 dalam bahasa Inggris yang berbunyi “two” akan mirip dengan sebutan “to”.

Contoh B2B dan B2C di Indonesia

Mari mulai dari sisi B2B-nya terlebih dahulu, di mana beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

1. Pemasok Barang Mentah ke Perusahaan (B2B)

Barang mentah di sini misalnya adalah perusahaan yang bergerak di industri peternakan ayam yang menjual ayam-ayamnya pada perusahaan ayam siap santap.

Atau perusahaan yang bergerak di bidang pertanian hingga perikanan yang menjual hewan-hewan tersebut pada restoran makanan atau setidaknya perusahaan yang membuat makanan kemasan.

2. Pabrik Ban Yang Menjual Produk ke Pabrikan Motor/ Mobil (B2B)

Contoh lain adalah ketika pabrikan ban atau onderdil lain yang menjual bannya pada pabrik perakit motor dan mobil.

Seperti yang sudah diketahui, biasanya pada kendaraan itu terdapat komponen-komponen yang sudah jadi dan disuplai dari perusahaan lain, yang salah satunya adalah ban, velg, hingga accumulator.

3. Produsen Smartphone Yang Menyalurkan Smartphone ke Distributor / Reseller (B2B)

Mungkin pernah mendengar distributor resmi dari suatu brand smartphone? Ya, meski ada yang sistemnya ikut majang dulu dan nanti hitungannya berdasarkan yang terjual, namun ada juga yang statusnya dijual ke distributor atau reseller.

Ini juga yang disinggung sebelumnya, di mana jika ada produsen yang menerapkan sistem B2B untuk barang yang siap jual, maka jika membeli langsung ke perusahaan, maka harganya akan lebih mahal ketimbang dari distributor atau pun reseller (tidak selamanya demikian, tapi kebanyakan demikian).

Kenapa bisa begitu? Sebab jika harga jual dari perusahaan dan distributor atau reseller adalah sama, maka hal tersebut bisa membuat distributor dan reseller kurang diminati.

Terlebih di era sekarang, di mana keuntungan lokasi yang lebih dekat dari distributor atau reseller bisa kurang dipikirkan lagi karena pembelian bisa dilakukan secara online.

4. Pembuat Website Yang Membuatkan Website Untuk Perusahaan Lain (B2B)

Ada sistem di mana banyak perusahaan yang membuat dan mengelola website perusahaannya via pihak lain.

Hal ini juga yang merupakan sistem B2B, di mana suatu perusahaan yang bergerak di suatu bidang menawarkan produk ke perusahaan lain yang mungkin tidak berkaitan sama sekali dengan bidang tersebut.

Misalnya saja perusahaan garmen yang membuat website dari perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan pengelolaan website.

Untuk B2C-nya mana? Untuk B2C-nya adalah sebagai berikut:

5. Dealer Kendaraan Yang Menjual Kendaraan ke Konsumen (B2C)

Dealer kendaraan yang menjual kendaraannya pada konsumen bisa menjadi contoh B2C yang sangat mudah disadari.

Ya, konsumennya tentu bukan perusahaan ya tetapi konsumen perorangan.

6. Minimarket Yang Menjual Produknya (B2C)

Saat kamu masuk ke minimarket dengan membeli suatu barang, maka kamu sudah melakukan proses transaksi dengan model B2C.

Di mana sebagai perusahaan retail, minimarket menjual produknya ke konsumen.

Artinya dalam contoh lain, ini juga berlaku jika kamu membeli barang dari toko kelontong atau warung kecil sekali pun.

7. Jasa Transportasi (B2C)

Membeli tiket kereta, bus, pesawat, hingga kapal laut serta menaikinya merupakan salah satu bentuk B2C.

Ya, perusahaan menyediakan jasa transportasi yang bisa mengantarkan Anda kemana pun Anda mau.

Dan model yang dilakukan adalah B2C.

8. Membeli Makanan di Restoran (B2C)

Ini berlaku untuk hal serupa misal RM Padang, warteg, dan rumah makan lain.

Intinya saat Anda membeli makanan di suatu tempat makan, maka model bisnis B2C sedang dijalankan.


No More Posts Available.

No more pages to load.