Sorotmedia.com – Bencana pergerakan tanah kembali melanda wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Kampung Sukapinggir, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, menjadi lokasi terbaru bencana ini.
Lahan warga di wilayah ini mengalami retakan hingga sebagian amblas, memicu kekhawatiran warga sekitar.
Dampak dari pergerakan tanah ini cukup serius, termasuk kerusakan pada rumah warga.
Salah satu rumah yang terdampak adalah milik Asep Koswara, warga setempat berusia 40 tahun.
Dinding rumah tersebut mengalami retakan dengan lebar bervariasi antara 5 hingga 20 sentimeter.
Selain itu, lantai dan beberapa bagian tembok rumah terlihat merekah dengan pola retakan yang beragam.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi Asep dan keluarganya.
Pergerakan tanah tersebut diyakini dipicu oleh beberapa faktor lingkungan.
Salah satu penyebab utama yang diduga adalah saluran pembuangan air yang berada di undakan sebelumnya.
Saluran tersebut semakin memperparah kelabilan tanah di area tersebut.
Curah hujan ekstrem yang melanda kawasan Lembang dalam beberapa waktu terakhir juga menjadi faktor pemicu.
Kondisi ini tidak hanya mengancam rumah Asep, tetapi juga berpotensi memengaruhi empat rumah lainnya yang berada di undakan bawah.
Ancaman longsor semakin nyata jika langkah-langkah mitigasi tidak segera dilakukan.
Longsor sendiri, selain dapat merugikan secara materi, juga bisa merenggut korban jiwa seperti dilansir dari pafibiaknumforkab.org, tak jarang cidera akibat terkena longsor berakibat sangat fatal.
Warga berharap pihak berwenang dapat segera turun tangan untuk mencegah potensi bencana yang lebih besar.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan mencakup pendataan dan mitigasi.
Pengalihan saluran pembuangan air serta penguatan struktur tanah menjadi prioritas utama.
Pencegahan yang tepat dapat menghindarkan kawasan tersebut dari kerugian yang lebih besar.
Kesadaran warga terhadap bahaya pergerakan tanah perlu ditingkatkan agar langkah-langkah antisipasi bisa lebih efektif.
Kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini.
Pergerakan tanah di Kampung Sukapinggir ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Curah hujan yang tinggi, jika tidak ditangani dengan infrastruktur yang memadai, dapat memicu bencana serupa di wilayah lain.
Warga Kampung Sukapinggir berharap solusi jangka panjang dapat segera diimplementasikan.
Langkah tersebut diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat.***