Salah satu alasan utama penghapusan sistem Team adalah untuk memperkuat hubungan antar anggota. Tanpa adanya Team, interaksi antar anggota menjadi lebih luas dan tidak terbatas pada kelompok-kelompok kecil yang terbentuk secara alami dalam Team. Ini dapat menciptakan kohesi yang lebih erat di antara para anggota, terutama jika jumlah mereka relatif sedikit. Seperti yang dilansir dari Facebook/ F48G, beberapa penggemar merasa bahwa tanpa sistem Team, anggota menjadi lebih dekat satu sama lain.
Namun, ada juga kerugian yang dirasakan dengan penghapusan sistem Team. Tanpa Team, para anggota harus bekerja lebih keras untuk menghafal lebih banyak koreografi, lirik, dan blocking panggung. Hal ini bisa menjadi beban tambahan bagi mereka, terutama jika jumlah anggota masih cukup banyak. Selain itu, tanpa adanya Team, karakteristik dan karisma grup bisa menjadi kurang terasa, karena tidak ada lagi pembagian yang jelas antara Team yang memiliki konsep berbeda, seperti Team yang cool, anggun, atau imut.
Secara keseluruhan, penghapusan sistem Team dalam ’48 Group’ membawa keuntungan dan kerugian yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati oleh manajemen. Sementara beberapa grup berhasil beradaptasi dengan baik tanpa sistem Team, yang lain memutuskan untuk kembali ke format tersebut setelah mencoba pendekatan yang berbeda. Pada akhirnya, keberhasilan dari perubahan ini sangat bergantung pada bagaimana setiap grup mampu mengelola transisi dan mempertahankan daya tarik mereka di mata para penggemar.***