Memeriksa distributor pada SPE dengan mengukur celah antara rotor dan juga inti pickup coil. Memeriksa distributor pada mobil adalah bagian penting dari perawatan rutin yang seringkali diabaikan oleh pemilik kendaraan.
Salah satu metode yang digunakan untuk memastikan distributor bekerja dengan baik adalah dengan mengukur celah antara rotor dan inti pickup coil. Proses ini mungkin terdengar teknis bagi sebagian orang, namun memiliki dampak signifikan terhadap kinerja mesin mobil.
Di bengkel sekolah Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di salah satu SMK Cimahi, Dani, seorang guru yang telah mengajar selama lebih dari satu dekade, menjelaskan pentingnya pemeriksaan ini.
Dani berbagi pengalamannya dalam memeriksa distributor. “Distribusi pengapian yang tepat sangat penting untuk memastikan mesin berjalan mulus dan efisien. Salah satu komponen kunci yang harus diperiksa adalah celah antara rotor dan pickup coil. Jika celah ini tidak sesuai dengan spesifikasi, maka akan terjadi masalah dalam pengapian yang bisa menyebabkan mesin brebet atau bahkan mati mendadak,” ungkap Dani sambil menunjukkan beberapa alat yang digunakan untuk pengukuran.
Pemeriksaan ini dimulai dengan membuka tutup distributor. Rotor, yang berputar bersama poros camshaft, dan pickup coil, yang berfungsi sebagai sensor untuk memicu percikan api, harus berada pada jarak yang tepat.
Celah yang terlalu besar atau terlalu kecil akan mempengaruhi sinyal listrik yang dikirim ke busi, dan pada gilirannya mempengaruhi pembakaran dalam mesin. Untuk mengukur celah ini, biasanya digunakan feeler gauge, sebuah alat pengukur yang sederhana namun sangat efektif.
Dani menambahkan, “Ketika memeriksa distributor, pertama-tama kita harus memastikan bahwa mesin dalam keadaan mati dan kunci kontak dalam posisi off. Setelah itu, buka tutup distributor dan periksa visual kondisi rotor dan pickup coil. Jika terlihat ada keausan atau kerusakan, komponen tersebut harus diganti. Namun, jika kondisi fisiknya masih baik, kita lanjutkan dengan pengukuran celah.”
Dalam proses pengukuran, feeler gauge disisipkan di antara rotor dan pickup coil. Celah ini biasanya memiliki spesifikasi yang berbeda tergantung pada tipe dan model mobil. Dani menjelaskan bahwa setiap pabrikan biasanya mencantumkan spesifikasi ini dalam manual servis. “Sebagai contoh, untuk beberapa model mobil, celah yang ideal mungkin sekitar 0,2 hingga 0,4 mm. Jika kita menemukan celah yang berbeda dari spesifikasi, kita perlu melakukan penyesuaian,” jelasnya sambil menunjukkan cara penggunaan feeler gauge.
Penyesuaian dilakukan dengan mengendurkan sekrup pengunci pada pickup coil dan menggeser posisinya hingga celah berada dalam batas toleransi. Setelah celah disesuaikan, sekrup pengunci dikencangkan kembali.
“Proses ini mungkin tampak sederhana, tapi membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Setiap kali melakukan penyesuaian, kita harus memeriksa ulang dengan feeler gauge untuk memastikan celah sudah tepat,” tambah Dani.
Selain pengukuran celah, Dani juga menekankan pentingnya memeriksa kebersihan dan kondisi fisik komponen distributor. Debu dan kotoran yang menumpuk bisa mengganggu kinerja sistem pengapian. “Di bengkel ini, kami selalu memastikan semua komponen dalam distributor bersih. Menggunakan compressed air untuk meniup debu dan mengelap dengan kain bersih adalah langkah sederhana yang bisa mencegah banyak masalah,” kata Dani sambil memperagakan cara membersihkan distributor.