Sorotmedia.com – Fenomena munculnya mata panda walaupun sudah tidur cukup kerap membuat banyak orang bertanya-tanya.
Mata panda atau lingkaran hitam di bawah mata biasanya diasosiasikan dengan kurang tidur, namun kenyataannya tidak selalu demikian.
Sejumlah faktor medis dan gaya hidup turut berperan dalam terbentuknya kondisi ini tanpa kaitan langsung dengan durasi tidur.
Para ahli kesehatan kulit menegaskan bahwa penyebab mata panda lebih kompleks daripada sekadar kurang istirahat.
Dalam penelusuran lebih lanjut, lingkaran hitam di bawah mata sering kali disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan dari orang tua.
Struktur kulit di area sekitar mata yang cenderung lebih tipis dapat membuat pembuluh darah di bawahnya lebih mudah terlihat.
Hal ini membuat warna kulit di bawah mata tampak lebih gelap, meskipun seseorang telah tidur dalam durasi yang cukup.
Selain faktor keturunan, penuaan alami juga memegang peranan penting dalam munculnya mata panda.
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen menurun, menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan ketebalannya.
Kondisi ini membuat pembuluh darah lebih tampak dari permukaan kulit, sehingga menciptakan bayangan gelap di sekitar mata.
Di sisi lain, reaksi alergi menjadi salah satu pemicu yang sering kali tidak disadari.
Ketika tubuh mengalami alergi, respon inflamasi akan memperbesar pembuluh darah, terutama di area wajah, termasuk di bawah mata.
Ini menyebabkan perubahan warna yang menyerupai mata panda tanpa adanya gangguan pada pola tidur.
Pola makan yang tidak seimbang turut berkontribusi terhadap kesehatan kulit, termasuk munculnya lingkaran hitam.
Kekurangan zat besi, misalnya, dapat mengurangi pasokan oksigen ke jaringan kulit, membuat area di bawah mata tampak kusam dan gelap.
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga mempercepat kerusakan kulit yang pada akhirnya memperburuk tampilan mata panda.
Paparan sinar ultraviolet (UV) tanpa perlindungan optimal mempercepat degradasi kolagen dan elastin.
Hal ini menyebabkan kulit menjadi lebih tipis dan memperjelas tampilan pembuluh darah di bawah mata.
Oleh sebab itu, penggunaan tabir surya di area sekitar mata menjadi langkah pencegahan penting yang sering diabaikan.
Faktor dehidrasi menurut pafipcbangkalankota.org juga patut diperhitungkan dalam kasus ini.
Ketika tubuh kekurangan cairan, kulit cenderung kehilangan kelembapan dan elastisitas, menyebabkan mata terlihat cekung dan berbayang.
Menjaga kecukupan asupan air harian menjadi kunci untuk mempertahankan vitalitas kulit, termasuk area sensitif di sekitar mata.
Stres kronis memainkan peran besar dalam memperburuk tampilan mata panda.
Respons stres yang berkepanjangan dapat mengganggu sirkulasi darah, memperlambat proses regenerasi kulit, dan menimbulkan efek inflamasi ringan.
Meskipun seseorang tidur dalam durasi ideal, kualitas tidur yang terganggu akibat stres tetap berdampak negatif terhadap kesehatan kulit.
Beberapa prosedur kosmetik non-bedah kini ditawarkan untuk mengatasi mata panda yang membandel.
Terapi laser, filler, hingga penggunaan serum khusus mata menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat urban.
Namun, pencegahan melalui perubahan gaya hidup tetap menjadi solusi utama yang disarankan oleh para dermatologis.
Mengelola stres dengan teknik relaksasi, menerapkan pola makan bergizi, menggunakan pelembap khusus area mata, serta menjaga hidrasi tubuh merupakan langkah efektif.
Menghindari paparan sinar matahari langsung dan berhenti merokok juga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan kulit jangka panjang.
Dalam beberapa kasus, konsultasi dengan dokter spesialis kulit diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti mata panda dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Diagnosis yang tepat membantu menentukan apakah kondisi tersebut berkaitan dengan faktor genetik, alergi, kekurangan nutrisi, atau penyebab lainnya.
Mata panda bukan sekadar persoalan estetika, melainkan cermin dari kondisi kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.
Memahami faktor-faktor penyebabnya memungkinkan setiap individu untuk mengambil tindakan preventif dan kuratif dengan lebih tepat.
Dengan pendekatan yang holistik, tampilan mata yang segar dan cerah bukan lagi sekadar impian.***