Apakah Knalpot TZM Kena Tilang? Di kalangan pecinta otomotif, terutama para pengguna sepeda motor, knalpot merupakan salah satu komponen yang sering dimodifikasi.
Daftar Isi
Salah satu merek knalpot yang kerap menjadi perbincangan adalah TZM. Knalpot TZM dikenal karena tampilannya yang mirip dengan knalpot standar motor namun memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda.
Namun, yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah penggunaan knalpot TZM bisa menyebabkan tilang oleh pihak kepolisian?
Tampilan dan Desain Knalpot TZM
Knalpot TZM didesain agar menyerupai knalpot standar motor. Hal ini memungkinkan pengguna motor untuk tetap tampil sederhana dan tidak terlalu mencolok di jalanan.
Desain knalpot ini menyesuaikan dengan berbagai tipe motor seperti Scoopy, Genio, Beat, PCX 160, hingga ADV 160. Dengan begitu, para pengguna motor dapat memilih knalpot yang sesuai dengan tipe motor mereka.
Meski tampilan luarnya menyerupai knalpot standar, bagian leheran knalpot TZM memiliki desain yang lebih sporty dan racy look.
Desain ini membuat knalpot TZM terlihat lebih keren dan menarik bagi para pecinta modifikasi motor.
Namun, tampilan bukanlah satu-satunya aspek yang perlu dipertimbangkan saat memilih knalpot, terutama jika menyangkut masalah hukum dan regulasi.
Suara Knalpot TZM
Salah satu alasan mengapa banyak orang bertanya apakah knalpot TZM bisa menyebabkan tilang adalah suaranya. Knalpot TZM dikenal menghasilkan suara yang lebih bising dibandingkan knalpot standar.
Suara yang dihasilkan knalpot ini cenderung lebih nyaring dan menggelegar, yang bisa menarik perhatian, termasuk perhatian petugas penegak hukum.
Bagi sebagian orang, suara bising ini dianggap sebagai salah satu daya tarik karena dapat memberikan sensasi berkendara yang lebih sporty dan agresif.
Namun, bagi pengguna jalan lainnya, suara bising ini bisa mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, penting untuk memahami batasan kebisingan yang diizinkan oleh hukum di Indonesia.
Regulasi Kebisingan Knalpot di Indonesia
Di Indonesia, regulasi mengenai kebisingan suara knalpot masih menjadi perdebatan.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2019 tentang Baku Mutu Kebisingan Kendaraan Bermotor, tingkat kebisingan yang diizinkan untuk sepeda motor bervariasi tergantung pada kapasitas mesin.
Misalnya, untuk motor dengan kapasitas mesin di bawah 80 cc, tingkat kebisingan yang diizinkan adalah 77 desibel, sementara untuk motor dengan kapasitas mesin antara 80 cc hingga 175 cc, batas kebisingannya adalah 83 desibel. Untuk motor dengan kapasitas mesin di atas 175 cc, tingkat kebisingan maksimal yang diizinkan adalah 80 desibel.
Namun, implementasi regulasi ini di lapangan sering kali tidak konsisten. Banyak petugas kepolisian yang mungkin tidak dilengkapi dengan alat pengukur kebisingan, sehingga penilaian terhadap kebisingan knalpot sering kali bersifat subjektif.
Akibatnya, penggunaan knalpot TZM yang memiliki suara lebih bising ini tidak sepenuhnya aman dari risiko tilang.
Jika kebetulan pengguna motor dihentikan oleh petugas dan suara knalpot dinilai terlalu bising, maka ada kemungkinan besar pengguna motor tersebut akan dikenai tilang.
Penggunaan Knalpot TZM dan Etika Berkendara
Selain aspek teknis dan hukum, penggunaan knalpot TZM juga perlu memperhatikan etika berkendara. Suara bising yang dihasilkan knalpot tidak hanya berpotensi melanggar peraturan, tetapi juga bisa mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna knalpot TZM untuk tetap menghormati hak dan kenyamanan pengguna jalan lainnya.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menggunakan knalpot TZM dengan bijak:
- Perhatikan Waktu dan Tempat: Hindari menggunakan motor dengan knalpot bising di area yang padat penduduk atau pada malam hari ketika banyak orang sedang beristirahat. Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk mengendarai motor dengan knalpot bising.
- Kendalikan Kecepatan: Berkendara dengan kecepatan yang wajar dan tidak berlebihan dapat membantu mengurangi kebisingan yang dihasilkan knalpot. Kecepatan yang tinggi cenderung membuat suara knalpot semakin keras.
- Periksa Kondisi Knalpot Secara Berkala: Pastikan knalpot selalu dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan yang bisa meningkatkan kebisingan. Lakukan perawatan secara berkala untuk menjaga performa dan suara knalpot.
- Patuhi Aturan Lalu Lintas: Selalu patuhi aturan lalu lintas dan peraturan yang berlaku, termasuk regulasi mengenai kebisingan knalpot. Jika terdapat aturan yang mengatur batas kebisingan, pastikan knalpot yang digunakan tidak melebihi batas tersebut.