Apakah Panu Menular? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

oleh
oleh
Apakah Panu Menular
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ IqbalStock

Sorotmedia.com – Panu merupakan salah satu penyakit kulit yang sering ditemukan di masyarakat dan kerap menimbulkan pertanyaan mengenai apakah kondisi ini menular atau tidak.

Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak putih, cokelat, atau merah pada kulit yang terasa gatal, terutama saat berkeringat.

Banyak orang menganggap panu sebagai penyakit yang mudah menular melalui kontak fisik atau penggunaan barang pribadi secara bersama-sama.

Penyebab Panu

Panu atau dalam istilah medis menurut pafisimalungunkab.org disebut tinea versicolor disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia di kulit.

Jamur ini sebenarnya merupakan mikroorganisme normal yang hidup di permukaan kulit manusia.

Namun, dalam kondisi tertentu, jamur ini dapat berkembang secara tidak terkendali dan menyebabkan gangguan pada pigmen kulit, sehingga muncul bercak-bercak khas panu.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya panu antara lain:

  • Produksi keringat berlebih, terutama pada daerah tropis yang lembap.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit kronis atau stres.
  • Pemakaian pakaian ketat dan berbahan sintetis yang tidak menyerap keringat.
  • Penggunaan produk kulit berminyak yang dapat memicu pertumbuhan jamur.
  • Perubahan hormonal yang mempengaruhi keseimbangan mikroorganisme di kulit.

Apakah Panu Menular?

Meskipun panu disebabkan oleh jamur, kondisi ini tidak bersifat menular dari satu orang ke orang lain.

Menurut pafisamosirkab.org, setiap orang sebenarnya sudah memiliki jamur Malassezia di kulitnya, sehingga panu tidak ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita.

Namun, panu lebih mudah berkembang pada individu yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti sering berkeringat dan kurang menjaga kebersihan kulit.

Gejala Panu

Panu memiliki gejala khas yang mudah dikenali, di antaranya:

  • Bercak putih, merah, atau cokelat pada kulit yang ukurannya bervariasi.
  • Tekstur kulit yang sedikit kasar dan terasa gatal, terutama saat berkeringat.
  • Bercak cenderung melebar dan bisa menyatu membentuk pola yang lebih besar.
  • Umumnya muncul di area lembap seperti punggung, leher, dada, lengan atas, dan wajah.

Jika tidak ditangani, panu dapat bertambah luas dan semakin sulit dihilangkan.

Cara Mengatasi Panu

Untuk mengobati panu, tersedia beberapa metode yang bisa digunakan, baik dengan perawatan mandiri maupun melalui konsultasi medis.

1. Penggunaan Krim Antijamur

Krim atau salep yang mengandung clotrimazole, ketoconazole, atau terbinafine dapat dioleskan langsung pada bercak panu.

2. Obat Antijamur Oral

Jika panu menyebar luas, dokter dapat meresepkan obat antijamur oral seperti itraconazole atau fluconazole.

3. Penggunaan Sampo Antijamur

Sampo yang mengandung selenium sulfida atau ketoconazole dapat digunakan untuk membersihkan area kulit yang terinfeksi.

Cara Mencegah Panu

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah panu meliputi:

  • Menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur.
  • Menggunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat.
  • Menghindari penggunaan produk kulit yang berminyak.
  • Menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebihan.
  • Memastikan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.

Dengan perawatan yang tepat, panu dapat diatasi dan dicegah agar tidak kambuh kembali.***

Visited 17 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.