Hal pertama yang harus dilakukan untuk memeriksa tegangan pengisian pada kendaraan adalah dengan menyalakan mesin sampai ke suhu kerja ideal untuk memastikan jika sistem pengisian berfungsi atau tidaknya.
Pemeriksaan tegangan pengisian pada kendaraan bermotor menjadi salah satu langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan sistem kelistrikan berfungsi dengan baik. Menghidupkan mesin hingga mencapai suhu kerja normal adalah langkah awal yang harus diambil.
Dalam kondisi ini, tegangan pengisian yang normal harus sekitar 14 volt saat diukur pada accumulator atau baterai aki. Namun, jika tegangan tidak bergerak dari angka 12 volt, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut mulai dari regulator atau kiprok, hingga ke spull.
Dani, seorang guru SMK jurusan otomotif di Cimahi, menjelaskan bahwa pemahaman mengenai sistem pengisian sangat penting, terutama bagi siswa-siswi yang sedang belajar tentang teknik otomotif. Menurutnya, banyak komponen yang berperan dalam sistem pengisian, dan kerusakan pada salah satu komponen ini dapat menyebabkan masalah yang signifikan.
“Saat mesin dihidupkan dan mencapai suhu kerja normal, tegangan pengisian seharusnya berada di kisaran 14 volt. Ini menandakan bahwa alternator bekerja dengan baik dan baterai aki mendapatkan pengisian yang cukup,” ujar Dani. Namun, ia juga menambahkan bahwa jika tegangan tetap di angka 12 volt, ini adalah indikasi bahwa ada masalah pada sistem pengisian yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Dani juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab umum dari masalah ini adalah kerusakan pada regulator atau kiprok. “Regulator bertugas untuk menjaga tegangan yang dihasilkan oleh alternator agar tetap stabil. Jika regulator rusak, tegangan yang dihasilkan bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi, yang keduanya bisa merusak komponen lain,” katanya. Oleh karena itu, pemeriksaan regulator adalah langkah pertama yang harus dilakukan ketika tegangan pengisian tidak normal.
Selain itu, Dani menambahkan bahwa spull juga harus diperiksa. “Spull berfungsi untuk menghasilkan arus listrik yang akan diubah menjadi tegangan oleh regulator. Jika spull mengalami kerusakan, arus yang dihasilkan tidak akan cukup untuk mengisi baterai dengan baik,” jelasnya. Pemeriksaan spull biasanya dilakukan dengan mengukur resistansi dan memastikan bahwa tidak ada kerusakan fisik pada komponen tersebut.