Keberhasilan modifikasi mesin menjadi spek 58 mm juga tidak terlepas dari kualitas komponen yang digunakan.
Rangga menekankan pentingnya pemilihan material yang tepat agar modifikasi tersebut dapat berjalan lancar.
“Banyak yang salah kaprah, berpikir bahwa asal piston diganti dengan ukuran yang lebih besar, maka performa otomatis akan meningkat.
Padahal, tanpa material yang kuat dan perhitungan yang matang, hasilnya tidak akan maksimal,” jelas Rangga.
Pengalaman bertahun-tahun sebagai mekanik membuatnya paham betul bahwa setiap detail harus diperhatikan, mulai dari material piston, ring piston, hingga sistem pendingin.
Di sisi lain, penggunaan spek 58 mm juga membawa dampak pada aspek legalitas motor di jalan raya.
Meski modifikasi ini membuat motor lebih bertenaga dan cepat, penggunaannya di jalan raya harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, kompetisi balap motor matic di Indonesia yang semakin banyak juga menjadi pemicu popularitas spek 58 free.
Event-event balap yang diadakan di berbagai kota besar hingga daerah kecil selalu ramai diikuti peserta. Para pebalap muda dan mekanik berbakat berlomba-lomba menunjukkan kemampuan mereka.
Rangga, yang sering menjadi juri dalam kompetisi balap, mengungkapkan bahwa kelas spek 58 free selalu menjadi sorotan karena tingkat kesulitannya yang tinggi.
“Kelas ini benar-benar menguji skill mekanik dan keberanian pebalap. Setiap detail modifikasi bisa mempengaruhi hasil akhir balapan,” ujarnya.
