Mantan Idol Kudo Laluna Diterpa Skandal Dugaan Penipuan Pertemuan Berbayar di Disneyland

oleh
oleh
Mantan Idol Kudo Laluna Diterpa Skandal Dugaan Penipuan Pertemuan Berbayar di Disneyland

Sorotmedia.com – Idol Jepang Kudo Laluna, yang dikenal juga dengan nama panggung Endo Touka, menjadi sorotan publik setelah seorang penggemar menuduhnya melakukan penipuan dalam pertemuan eksklusif berbayar senilai 600.000 yen atau sekitar Rp64 juta.

Pertemuan yang diadakan di Disneyland itu awalnya dijanjikan sebagai pengalaman istimewa bagi penggemar yang ingin menghabiskan waktu pribadi bersama idolanya.

Namun, kekecewaan muncul ketika penggemar tersebut mengklaim bahwa pria yang diperkenalkan sebagai “staf” dalam acara tersebut ternyata adalah suami Laluna sendiri.

Kasus ini memantik diskusi hangat di kalangan penggemar dan pemerhati industri hiburan Jepang mengenai batas antara privasi, profesionalitas, dan transparansi dalam interaksi berbayar antara idol dan penggemar.

Kudo Laluna, yang lahir pada 26 November di Prefektur Tochigi, Jepang, bukan sosok baru di dunia hiburan.

Ia memulai kariernya sebagai idol dengan bergabung dalam berbagai grup, termasuk Shakadelic dan Lateral Arc, sebelum akhirnya dikenal luas melalui grup Lily Scale di bawah agensi Cinderella’s Dog Project.

Dengan tinggi badan 154 cm dan persona yang dikenal lembut di atas panggung, Laluna membangun basis penggemar setia berkat citranya yang karismatik dan kepribadian ramah.

Namun, reputasi itu kini dipertaruhkan setelah muncul tuduhan serius dari seorang penggemar yang merasa ditipu dalam acara pertemuan berbayar.

Acara yang digelar di Tokyo Disneyland tersebut dikemas sebagai kesempatan langka untuk “berkencan” dengan idol secara pribadi.

Penggemar yang membeli paket tersebut mengaku membayar 600.000 yen untuk satu hari penuh bersama Laluna, termasuk tiket taman bermain, makan malam, dan sesi foto eksklusif.

Namun, suasana menjadi canggung ketika sepanjang acara, Laluna tidak benar-benar sendirian bersama penggemar itu.

Seseorang yang diperkenalkan sebagai “staf pendamping” terus mendampingi mereka dari awal hingga akhir kegiatan.

Belakangan, penggemar tersebut mengungkapkan kekecewaannya di media sosial setelah mengetahui bahwa sosok “staf” itu diduga merupakan suami Laluna sendiri.

Unggahan tersebut dengan cepat menyebar luas di platform X (Twitter) Jepang dan memicu perdebatan sengit di kalangan netizen.

Banyak yang merasa kecewa dan menganggap tindakan Laluna sebagai bentuk penipuan terhadap penggemar yang sudah membayar mahal demi pengalaman pribadi yang dijanjikan.

Di sisi lain, sejumlah warganet berpendapat bahwa kehidupan pribadi seorang idol seharusnya tidak sepenuhnya menjadi konsumsi publik.

Namun, karena pertemuan tersebut merupakan layanan berbayar yang dijual atas nama profesionalitas, transparansi dianggap sebagai hal yang wajib dijaga.

Sejauh ini, pihak Laluna belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut.

Namun, sejumlah laporan dari komunitas penggemar menyebutkan bahwa akun media sosial Laluna sempat menonaktifkan fitur komentar setelah isu ini mencuat.

Kasus ini semakin menarik perhatian karena Laluna bukan kali pertama terlibat dalam kontroversi.

Pada Juli 2025, kontraknya dengan grup idol Lily Scale diketahui telah diputus oleh agensi karena dianggap melanggar aturan media sosial.

Sebelum insiden tersebut, ia dikenal sebagai salah satu anggota pendiri yang cukup aktif dan sering tampil di berbagai acara live stage serta fan meeting.

Keputusan agensi memutus kontrak itu sempat disayangkan para penggemar, mengingat kontribusinya yang besar terhadap perkembangan grup sejak masa awal berdiri.

Kini, dengan munculnya tuduhan baru terkait pertemuan berbayar ini, karier Laluna menghadapi tantangan besar di tengah sorotan publik.

Bagi industri hiburan Jepang yang sangat menjunjung citra bersih dan kepercayaan antara idol dan penggemar, kasus seperti ini berpotensi menjadi preseden baru.

Fenomena pertemuan berbayar antara idol dan penggemar sebenarnya bukan hal baru di Jepang.

Konsep tersebut kerap digunakan sebagai strategi pemasaran untuk memperkuat hubungan emosional antara idol dan penggemar, sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan bagi agensi.

Namun, kasus Laluna menunjukkan sisi rapuh dari sistem tersebut ketika transparansi dan profesionalitas tidak dijaga dengan baik.

Pengamat industri hiburan menilai, kejadian ini bisa menjadi titik refleksi bagi agensi dan idol lain agar lebih berhati-hati dalam menawarkan pengalaman eksklusif semacam itu.

Kepercayaan publik adalah modal utama bagi seorang idol, dan ketika kepercayaan itu rusak, pemulihannya tidaklah mudah.

Meski belum ada klarifikasi resmi, reputasi Laluna kini tengah diuji di mata publik.

Banyak penggemar berharap sang mantan idol dapat segera memberikan penjelasan terbuka agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berkepanjangan.

Sementara itu, pihak agensi sebelumnya yang pernah menaungi Laluna belum mengeluarkan pernyataan apakah mereka akan mengambil langkah hukum atau tidak terkait dugaan pelanggaran etika profesional ini.

Skandal ini menjadi pelajaran penting bagi dunia hiburan Jepang bahwa transparansi dan kejujuran dalam interaksi komersial dengan penggemar harus dijunjung tinggi untuk menjaga integritas industri idol yang selama ini dikenal disiplin dan tertata.

Visited 17 times, 2 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.