Daftar Isi
Sorotmedia.com – Formula 1 atau F1 dikenal sebagai ajang balap mobil paling bergengsi di dunia yang menggabungkan kecepatan, strategi, dan presisi.
Namun, banyak penggemar yang belum mengetahui bahwa jumlah lap di setiap balapan F1 ternyata tidak selalu sama antara satu sirkuit dengan yang lain.
Fakta ini membuat setiap Grand Prix memiliki karakteristik tersendiri, baik dari segi strategi bahan bakar, manajemen ban, maupun waktu tempuh balapan.
Fenomena perbedaan jumlah lap ini bukan tanpa alasan karena pihak penyelenggara F1 menerapkan aturan tertentu yang disesuaikan dengan panjang lintasan dan durasi maksimal balapan.
Perbedaan Jumlah Lap di Setiap Sirkuit F1
Dalam setiap musim F1, jumlah lap di tiap Grand Prix memang berbeda-beda tergantung panjang lintasan sirkuit tersebut.
Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) menetapkan bahwa total jarak yang ditempuh dalam satu balapan F1 harus sekitar 305 kilometer.
Namun, aturan tersebut tidak berlaku mutlak karena ada beberapa pengecualian seperti Monaco Grand Prix yang hanya menempuh jarak sekitar 260 kilometer.
Dengan demikian, semakin panjang lintasan sebuah sirkuit, maka semakin sedikit jumlah lap yang harus diselesaikan oleh para pembalap.
Sebaliknya, jika lintasannya pendek, jumlah lap akan lebih banyak agar total jarak yang ditempuh tetap sesuai dengan ketentuan FIA.
Contoh Perbandingan: Monaco, Monza, dan Spa-Francorchamps
Sebagai contoh, Monaco Grand Prix memiliki lintasan sepanjang 3,337 kilometer per lap dan digelar sebanyak 78 lap.
Sementara itu, Monza di Italia memiliki lintasan sepanjang 5,793 kilometer dan biasanya hanya berlangsung selama 53 lap.
Berbeda lagi dengan Spa-Francorchamps di Belgia yang memiliki lintasan terpanjang di kalender F1, yaitu 7,004 kilometer per lap dengan total hanya 44 lap.
Perbandingan ini menunjukkan bagaimana panjang lintasan secara langsung mempengaruhi jumlah lap yang ditetapkan dalam satu balapan.
Selain itu, faktor lain seperti karakteristik tikungan, elevasi lintasan, serta cuaca juga berperan dalam menentukan durasi dan jumlah putaran yang ideal.
Durasi Maksimal Balapan Jadi Acuan Utama
Selain jarak tempuh total, FIA juga mengatur bahwa durasi maksimal sebuah balapan F1 tidak boleh melebihi dua jam waktu efektif.
Ketentuan ini dimaksudkan agar balapan tetap berlangsung dalam rentang waktu yang wajar dan mempertimbangkan faktor keselamatan pembalap.
Jika terjadi hujan deras, kecelakaan, atau red flag yang menyebabkan balapan tertunda, waktu maksimum keseluruhan acara tidak boleh melampaui tiga jam.
Dengan batasan tersebut, jumlah lap terkadang bisa dikurangi apabila kondisi cuaca atau insiden di lintasan menghambat kelancaran balapan.
Hal ini pernah terjadi di beberapa Grand Prix, termasuk pada musim 2021 di Spa yang hanya menyelesaikan dua lap karena kondisi hujan ekstrem.
Sirkuit Malam dan Jalan Raya Punya Tantangan Tersendiri
Selain panjang lintasan, tipe sirkuit juga menentukan jumlah lap yang ditetapkan dalam kalender F1.
Sirkuit jalan raya seperti Marina Bay di Singapura atau Las Vegas Strip memiliki karakteristik unik dengan tikungan tajam dan ruang gerak sempit.
Pada sirkuit-sirkuit seperti itu, FIA biasanya menetapkan jumlah lap yang lebih sedikit karena durasi balapan lebih lama akibat kecepatan rata-rata yang rendah.
Sebagai contoh, Grand Prix Singapura memiliki 62 lap dengan panjang lintasan 4,94 kilometer, tetapi waktu balapnya hampir selalu mendekati dua jam penuh.
Sementara Grand Prix Las Vegas yang diperkenalkan kembali pada 2023 memiliki lintasan sepanjang 6,2 kilometer dengan total 50 lap.***





