Sorotmedia.com – Kebiasaan duduk dalam waktu lama kerap dianggap sepele oleh banyak orang. Namun, aktivitas ini ternyata dapat memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya wasir atau ambeien.
Penting bagi masyarakat untuk memahami hubungan antara duduk terlalu lama dengan risiko wasir serta langkah-langkah pencegahannya.
Wasir, atau dalam istilah medis (pafirajapolah.org) dikenal sebagai hemoroid, merupakan kondisi di mana pembuluh darah di sekitar anus dan rektum mengalami pembengkakan.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, hingga pendarahan saat buang air besar.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya wasir adalah kebiasaan duduk terlalu lama.
Hal ini disebabkan oleh tekanan yang terus-menerus pada area rektum dan anus, yang dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan pembuluh darah membengkak.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa duduk dalam jangka waktu lama, terutama di kursi yang keras, dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah vena di sekitar anus, yang pada akhirnya memicu terjadinya wasir.
Selain itu, kebiasaan duduk terlalu lama di toilet saat buang air besar juga disebut-sebut dapat meningkatkan risiko wasir.
Duduk di toilet lebih dari 10 menit dapat menyebabkan tekanan berlebih pada pembuluh darah di area anus, yang turut berkontribusi pada pembentukan wasir.
Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa duduk terlalu lama bukan satu-satunya penyebab wasir.
Faktor lain yang turut memengaruhi antara lain pola makan rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, kehamilan, dan kebiasaan mengejan saat buang air besar.
Kurangnya asupan serat membuat tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, sehingga penderita sering kali mengejan dengan kuat yang bisa memperparah tekanan pada pembuluh darah anus.
Sebaliknya, diet tinggi serat dan konsumsi air yang cukup dapat melunakkan tinja dan memudahkan proses buang air besar.
Selain memperhatikan pola makan, penting juga untuk menghindari kebiasaan duduk dalam waktu yang lama.
Disarankan untuk berdiri dan melakukan peregangan ringan setiap 30 menit jika harus bekerja atau duduk di depan komputer dalam jangka waktu panjang.
Aktivitas fisik rutin juga penting untuk menjaga kelancaran sirkulasi darah dan kesehatan sistem pencernaan.
Bagi mereka yang bekerja di kantor atau sering berada di depan layar, penggunaan kursi ergonomis atau bantal khusus untuk wasir juga dapat membantu mengurangi tekanan di area anus.
Untuk mencegah wasir, beberapa langkah yang direkomendasikan meliputi:
Menghindari duduk terlalu lama tanpa jeda waktu.
Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian.
Minum air putih minimal delapan gelas per hari.
Rutin melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau peregangan.
Menghindari mengejan berlebihan saat buang air besar dan tidak menahan keinginan untuk buang air.
Bagi penderita wasir yang sudah merasakan gejala seperti nyeri, bengkak, atau pendarahan saat buang air besar, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Penanganan dini akan mencegah kondisi berkembang menjadi lebih parah dan mengurangi risiko komplikasi.
Terapi medis untuk wasir dapat mencakup pengobatan topikal, perubahan gaya hidup, hingga tindakan medis seperti ligasi atau operasi, tergantung pada tingkat keparahan wasir.
Namun, sebagian besar kasus wasir dapat dicegah dan dikendalikan dengan perbaikan gaya hidup, termasuk kebiasaan duduk yang lebih bijak.
Masyarakat juga dihimbau untuk tidak menganggap remeh gejala awal wasir, karena meski terlihat sepele, kondisi ini bisa menurunkan kualitas hidup bila dibiarkan tanpa penanganan.
Memahami penyebab dan cara mencegah wasir merupakan langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari.
Dengan informasi yang benar, masyarakat dapat lebih waspada terhadap gaya hidup yang berisiko memicu gangguan kesehatan seperti wasir.***
