Daftar Isi
Sorotmedia.com – Apa dampak dari motor STNK only yang kena tilang? Motor STNK Only atau kendaraan bermotor dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sebagai satu-satunya dokumen yang sah, kini menjadi perhatian utama di dunia otomotif.
Adapun ilang adalah suatu kejadian yang bisa menimpa siapa saja, termasuk pemilik motor dengan STNK Only.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak dari motor semacam itu ketika terkena tilang, dengan memfokuskan pada konsekuensi yang mungkin terjadi.
Motor STNK Only: Sebuah Risiko?
Memiliki motor dengan STNK Only memang bisa menjadi pilihan yang menggiurkan dari segi harga.
Namun, kita perlu menyadari bahwa konsekuensinya dapat melampaui sekadar nilai beli yang terjangkau. Mari kita telaah lebih lanjut.
1. Konflik Identitas
Motor STNK Only seringkali menjadi kendaraan yang sulit diidentifikasi. Ketika terkena tilang, kejelasan kepemilikan dan data pemilik bisa menjadi kabur, mengakibatkan proses penyelesaian tilang menjadi lebih rumit.
2. Denda yang Menumpuk
Tidak memiliki kelengkapan dokumen bisa membuat denda tilang meningkat. Apalagi, proses penyelesaian tilang akan lebih rumit jika STNK adalah satu-satunya bukti kepemilikan yang dimiliki.
3. Risiko Disita
Salah satu dampak terberat dari motor STNK Only yang kena tilang adalah risiko disita. Motor yang tidak memiliki dokumen lengkap sering kali menjadi sasaran penindakan tegas dari pihak berwajib.
Dampak Motor STNK Only Kena Tilang
Ketika motor STNK Only kena tilang, efeknya bisa panjang. Terlebih lagi jika kendaraan tersebut akhirnya disita.
Proses pembebasan harus melibatkan tebusan, dan pemilik harus menyertakan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sebagai bukti sah kepemilikan.
Penanganan Motor Bekas dengan Bijak
Sebagai saran praktis, bagi mereka yang berencana membeli motor bekas, sebaiknya hindari motor STNK Only meskipun harganya terlihat menggiurkan.
Memilih kendaraan dengan kelengkapan dokumen akan menghindarkan dari berbagai masalah di masa mendatang.