Apakah Kebanyakan Ngopi Bisa Membuat Gendut?

oleh
oleh
Apakah Kebanyakan Ngopi Bisa Membuat Gendut
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ pinwhalestock

Sorotmedia.com – Kopi merupakan minuman yang sangat populer di seluruh dunia, tetapi banyak yang bertanya-tanya apakah konsumsi kopi dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Kebiasaan minum kopi sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari peningkatan energi hingga peningkatan fokus.

Namun, ada pula kekhawatiran bahwa kebiasaan ini dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan, terutama jika dikonsumsi dengan tambahan gula dan susu berlebih.

Kopi hitam murni tanpa tambahan pemanis memiliki kandungan kalori yang sangat rendah, yaitu sekitar 2 kalori per cangkir.

Namun, banyak orang lebih suka menikmati kopi dengan tambahan gula, susu, krimer, atau sirup rasa yang bisa meningkatkan jumlah kalori secara signifikan.

Misalnya, secangkir latte dengan susu penuh lemak dan gula bisa mengandung lebih dari 150 kalori, sedangkan frappuccino dengan topping krim bisa mencapai 400 kalori atau lebih.

Selain itu, kebiasaan menikmati kopi sering kali disertai dengan camilan tinggi kalori, seperti kue, donat, atau roti manis.

Tanpa disadari, kombinasi ini bisa menyebabkan surplus kalori dalam tubuh yang akhirnya berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Menurut pafipenajam.org, kafein dalam kopi memiliki efek termogenik yang dapat membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan pembakaran kalori sekitar 3-11% selama beberapa jam setelah dikonsumsi.

Efek ini dapat membantu dalam manajemen berat badan jika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Namun menurut pafimarauke.org, tidak semua orang merasakan efek metabolisme yang sama dari kafein, karena respons tubuh terhadap kafein bisa berbeda-beda.

Selain itu, konsumsi kafein dalam jumlah tinggi juga dapat mengganggu pola tidur.

Kurang tidur sering dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan dan kecenderungan untuk memilih makanan tinggi kalori.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar, seperti leptin dan ghrelin.

Jika seseorang terus-menerus mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan dan mengalami gangguan tidur, kemungkinan besar mereka akan merasa lebih lapar dan lebih sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi.

Untuk menghindari potensi kenaikan berat badan akibat konsumsi kopi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Pertama, batasi penggunaan gula dan pemanis tambahan dalam kopi.

Gunakan alternatif yang lebih sehat seperti stevia atau kayu manis untuk menambah rasa tanpa kalori berlebih.

Kedua, pilih susu rendah lemak atau susu nabati yang lebih rendah kalori jika ingin menambahkan susu ke dalam kopi.

Ketiga, hindari kebiasaan minum kopi bersamaan dengan camilan tinggi kalori.

Jika ingin ngemil, pilih makanan sehat seperti kacang-kacangan atau buah-buahan.

Keempat, batasi konsumsi kopi maksimal 3-4 cangkir per hari agar tidak mengganggu kualitas tidur.

Kelima, hindari minum kopi pada sore atau malam hari untuk mengurangi risiko gangguan tidur yang dapat berdampak pada pola makan dan berat badan.

Secara keseluruhan, kopi tidak secara langsung menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi dengan bijak.

Namun, tambahan bahan pemanis, kebiasaan ngemil saat ngopi, serta gangguan tidur akibat konsumsi kafein berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.

Kunci utama adalah mengontrol asupan kalori dan memastikan konsumsi kopi tidak mengganggu pola makan sehat serta pola tidur yang baik.***

Visited 18 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.