Ukuran Per CVT Beat Karbu Berapa RPM?
Ukuran per CVT Beat karbu berapa RPM? Ada banyak pertanyaan mengenai per CVT motor Beat Karbu, terlebih jika owner Beat karbu tersebut hendak mengubah sektor CVT.
Sorotmedia.com – Beat karbu adalah salah satu generasi dari
pabrikan Astra Honda Motor (AHM). Ini adalah generasi awal dari Honda Beat yang
sekarang ada di generasi Fi eSP.
Bagi kalangan
modifikator motor, salah satu part yang kerap diganti adalah per CVT-nya. Di
mana part ini ada di bagian CVT dan berbeda dengan per sentri.
Pada CVT sendiri
terdapat beberapa per yang salah satunya adalah per CVT yang jumlahnya satu dan
lebih besar dari per sentri kampas ganda yang lebih kecil namun biasanya
terdiri dari 3 buah.
Untuk mengejar tarikan
yang lebih mantap, owner Beat karbu biasanya memulai ubahan dengan mengganti
roller, menguatkan vbelt, hingga mengganti per CVT-nya.
Namun sebelum
mengganti per CVT, tentu saja harus mengetahui ukuran awal dari per CVT standar
agar nantinya ubahan bisa lebih maksimal dan sesuai kebutuhan.
Per CVT Beat Karbu Berapa RPM?

Pada umumnya, RPM
bukanlah satuan untuk menyatakan tingkat kekerasan atau tingkat elastisitas
pada suatu pegas atau per.
RPM adalah singkatan
dari rotasi per menit (jika sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). Di
mana RPM ini mendeskripsikan berapa banyak putaran yang mampu dihasilkan dalam
waktu 1 menit.
Biasanya, penyematan
satuan RPM untuk per CVT merujuk pada di RPM berapa per CVT tersebut bekerja
dan mampu memutar roda belakang.
Adapun ukuran per CVT
Beat karbu standar adalah di bawah 1000 RPM atau sekitar 800 RPM, di mana angka
ini rata-rata sama dengan motor matic standar lain.
Namun karena RPM bukanlah
patokan pakem untuk mengukur tingkat kekerasan suatu pegas, maka jangan kaget
jika di per CVT motor lain yang sama-sama dilabeli 800 RPM akan memiliki
tingkat kekerasan yang berbeda, misal lebih keras atau lebih lembek.
Acuan Memodifikasi Per CVT Motor Matic
Per CVT bertugas untuk
mengatur kerenggangan puli belakang, di mana ini bersinggungan langsung dengan
roller serta vbelt juga.
Adapun sebelum
mengubah ukuran per CVT, seperti yang disinggung sebelumnya tidak boleh asal.
Acuan mengubah per CVT
adalah jika menggunakan per yang lebih keras, maka akan membuat akselerasi di
putaran bawah lebih agresif atau responsif. Namun harus dibayar dengan putaran
atas yang loyo atau nafasnya pendek.
Sedangkan jika
menggunakan per yang lebih lunak, maka bisa membuat putaran bawah kurang
bertenaga namun putaran atasnya lebih panjang sehingga top speed lebih besar.
Tapi ya jangan
mengubah per CVT terlalu berlebihan, misal terlalu keras atau terlalu lunak
karena bisa berakibat performa motor tidak balance.
Efek Per CVT Terlalu Keras
Jika menggunakan per
CVT yang terlalu keras, maka efek yang bisa ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Vbelt bisa lebih cepat putus
- Roller jadi lebih cepat aus
- Vblet lebih cepat aus
- Putaran bawah malah jadi ngeden (tidak keluar)
- Putaran atas ngempos atau tertahan (tidak keluar)
Oleh karenanya,
sebelum melakukan ubahan pada per CVT, pastikan komponen lain apakah sudah
diubah juga?
Misal roller apakah
sudah diganti? Vbelt juga apakah sudah diganti? Hingga sektor ruang bakar
apakah sudah dikorek sehingga performa mesin lebih ideal?