Beberapa Penyebab Aki Kering Panas Saat Dicas
Penyebab aki kering panas saat dicas ada beragam macam, mulai dari yang panasnya hanya sebatas hangat, hingga yang panasnya sudah tidak bisa ditoleransi oleh kulit manusia.
Sorotmedia.com – Apakah kalian memiiliki aki kering yang saat
ini tengah tekor dan hendak dicas? Jika iya dan baru pertama kali, mungkin
kalian akan heran kenapa aki ini panas saat dicas.
Aki kering sendiri
dalam praktiknya tidak melulu benar-benar kering tanpa adanya cairan. Sebab
banyak aki maintenance free yang diisi dengan air zuur dan disekat sedemikian
rupa agar air aki tidak mudah tumpah dan sekilas mirip air kering.
Modelan aki seperti
itu bisa kita temui pada aki “kering” terkini seperti milik Yuasa YTZ series
hingga GS Astra dan Aspira dengan varian GTZ series.
Lalu, kenapa aki
kering panas saat dicas? Berikut beberapa penyebab aki kering panas saat dicas:
1. Karena Proses Pengecasan Itu Sendiri
Saat di-charger atau
dicas, tentu saja ada aliran listrik yang masuk pada aki. Secara umum, baterai
seperti aki yang dicas akan naik suhunya jika dicas.
Ini juga kerap kita
jumpai pada jenis baterai lain seperti baterai HP atau batu baterai yang dicas.
Di kapasitas tertentu,
suhu akan dan menghangat yang menandakan bahwa proses pengisian pada aki tengah
berjalan.
Namun yang perlu
dicatat di sini adalah bahwa tingkat suhu yang dihasilkan masih sebatas hangat
dan masih nyaman untuk dipegang oleh tangan.
2. Karena Menggunakan Quick Charger Mode
Penyebab kedua adalah
karena menggunakan quick mode atau mode cepat. Dalam praktiknya, mode pengecasan kerap dilakukan dalam 2 mode.
Mode pertama adalah
mode normal atau mode lambat, di mana waktu pengecasan akan lebih lama dan
ampere yang diberikan akan lebih kecil.
Sedangkan mode kedua
adalah mode cepat atau quick charging yang memasukan ampere listrik lebih
banyak dan waktu pengecasan akan lebih cepat.
Namun perlu diingat
jika kedua mode tersebut punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Misalnya saja, mode lambat memang lebih lama, tetapi cenderung lebih tahan
lama.
Sedangkan mode cepat
punya keuntungan dari durasi pengecasan yang lebih cepat namun cenderung mudah
tekor lagi.
Dalam contoh aki
GTZ6V. mode lambat dan cepatnya adalah sebagai berikut:
- Mode Normal / Lambat: 0.5 Ampere dengan durasi pengecasan selama 5 hingga 10 jam
- Mode Cepat: 5 Ampere dengan durasi pengecasan selama 30 menit
Dari contoh di atas,
sangat jelas sekali bukan perbedaan waktu pengecasan dengan mode cepat dan
normal?
Dan dari contoh lain,
mode cepat atau fast charging pada smartphone juga kerap tidak direkomendasikan
dilakukan jika tidak terlalu mendesak.
Sebab dalam jangka
waktu lama, fast charging cenderung akan merusak cell pada baterai termasuk
aki.
Biasanya dalam mode
cepat, aki akan lebih panas bila dibandingkan dengan saat dalam mode normal.
Namun panasnya masih tergolong hangat dan masih bisa dipegang tangan.
3. Ampere Terlalu Besar
Dari contoh aki GTZ4V
milik GS Astra dan Aspira, terlihat batas maksimal di mode cepat dalam
pengecasan adalah sebesar 5 Ampere.
Lalu jika kita
mengakali dengan mengisi di angka 10 Ampere agar lebih cepat lagi, ini sangat
tidak direkomendasikan karena bisa membuat aki jadi overcharger dan membuat aki
jadi lebih panas dari saat aki dalam mode quick.
Selain dapat membuat
aki kembung, ampere yang terlalu besar juga bisa membuat cell aki rusak dan
suhu aki naik.
Intinya saat sudah
overharge, maka suhunya akan lebih panas lagi dan relatif akan mulai tidak enak
untuk disentuh oleh kulit.
4. Mengecas Aki Terlalu Lama
Sebelumnya disebutkan
jika ngecas aki itu ada waktunya, misal maksimalnya 10 jam. Oleh karenanya,
kebanyakan mesin cas aki memiliki fitur auto cut aliran listrik jika sudah
mencapai waktu pengecasan atau jika aki sudah terisi penuh.
Namun bila mesin aki
tidak memiliki fitur tersebut dan kita lupa mencabut aki dari casan aki, maka
efeknya bisa membuat aki lebih panas lagi.
Contohnya saat aki
dicas seharian 24 jam non stop. Efeknya adalah bisa membuat sangat panas,
kembung, dan meledak.
Dalam tahap ini, suhu
aki sudah benar-benar panas dan bisa mencapai 60-100 derajat celcius. Tentu
saja, di suhu tersebut, kulit sudah tidak akan nyaman dalam menyentuh aki.